This is default featured slide 1 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 2 title

Foto Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 3 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 4 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 5 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

Sabtu, 08 Desember 2012

TITIK NADIR KU........

Semula ku riang membahana dalam tiap tetesan peluhku.....
Semula ku merasa ceria dalam keseharianku....
Hingga suatu masa ku rasakann SEOLAH SENYUM ku menjauh dari bibirku
dan Uluran tangan SEMUA SAHABAT teman dan SAUDARA ku terasa SULIT vku GAPAI..
YA ALLAH inilah yang namanya kesendirian....
 Atau kah ini yang dimaksud dengan KETERPURUKAN...
YA ROBBI kapan ku akan mendapatkan senyum ku kembali...
dan kapan ku kan mendapatkan pelukan dari orang-orang yang ku kasihi....lagi
Semoga kesehatan dan umur ini Engkau PANJANGKAN....
Sampai GURATAN senyum ini kan tetap ada dalam kesendirian dan keterpurukan.....


PEKALONGAN 08-12-2012
Nirwan D'Ghost_Love

MENAPAK TILAS PERJALANAN SUFI DI INDONESIA


Dari berbagai informasi yang ada ternyata perkembangan sufi di Indonesia sangatlah menarik dan patut di ulas....


Foto dari Dokumentasi Perpustakaan MEKKAH, tentang 4 orang
Waliyullah dan Ulama Besar Indonesia yang menuntut ilmu agama di MEKKAH
sedang membaca kitab, yaitu :

1. SYEKH ABDUSSAMAD AL-PALEMBANI (SUMATERA)
2. SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI (KALIMANTAN)
3. SYEKH ABDUL WAHAB BUGIS (SULAWESI)
4. SYEKH ABDURRAHMAN MASHRI (TANAH JAWA)

Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab Sabilal Muhtadin, atau selengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, yang artinya dalam adalah "Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad telah menulis untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, diantaranya ialah:

* Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sifat Duapuluh,
* Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat,
* Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri,
* Kitabul Fara-idl, semacam hukum-perdata.
Dari beberapa risalahnya dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian dihimpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Sedangkan mengenai bidang Tasawuf, ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam Kitab Kanzul-Makrifah.

Di Antara kitab karangan Sheikh Abdush Shamad al-Falimbani
1. Zahratul Murid fi Bayani Kalimatit Tauhid, 1178 H/1764 M.
2. Risalah Pada Menyatakan Sebab Yang Diharamkan Bagi Nikah, 1179 H/1765 M.
3. Hidayatus Salikin fi Suluki MaslakilMuttaqin, 1192 H/1778 M.
4. Siyarus Salikin ila ‘Ibadati Rabbil ‘Alamin, 1194 H/1780 M-1203 H/1788 M.
5. Al-‘Urwatul Wutsqa wa Silsiltu Waliyil Atqa.
6. Ratib Sheikh ‘Abdus Shamad al-Falimbani.
7. Nashihatul Muslimina wa Tazkiratul Mu’minina fi Fadhailil Jihadi wa Karaamatil Mujtahidina fi Sabilillah.
8. Ar-Risalatu fi Kaifiyatir Ratib Lailatil Jum’ah
9. Mulhiqun fi Bayani Fawaidin Nafi’ah fi Jihadi fi Sabilillah
10. Zatul Muttaqin fi Tauhidi Rabbil ‘Alamin
11. ‘Ilmut Tasawuf
12. Mulkhishut Tuhbatil Mafdhah minar Rahmatil Mahdah ‘Alaihis Shalatu was Salam
13. Kitab Mi’raj, 1201 H/1786 M.
14. Anisul Muttaqin
15. Puisi Kemenangan Kedah.


Guru Sufi Revolusioner
Bapak Muhammad Zuhri (beliau keberatan dipanggil Kiai) adalah seorang Guru Sufi dari sebuah desa kecil bernama Sekarjalak di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Ia dikenal di lingkungannya dengan panggilan akrab Pak Muh. Beliau tidak seperti kebanyakan Sufi-sufi lain, karena tidak berasal dari Tarekat manapun dan juga tidak berniat untuk mendirikan sebuah Tarekat baru. Seorang ilmuwan pernah memanggilnya dengan sebutan Sufi Revolusioner, dikarenakan pemikiran-pemikirannya yang revolusioner tentang Tasawuf (Sufisme).
 
Konsep dasar Tasawuf Pak Muh adalah sintesa dari Kenabian Musa AS dan Kenabian Isa AS yang berwujud Kenabian Muhammad SAW (Shallallahu Alaihi Wassalam). Aktualisasinya berupa kreatifitas yang positif (amal shalih) yang merupakan eksistensi manusia menurut ajaran Islam (lihat Surat Al Kahfi ayat 110 dalam Al Quran). Amal shalih disini merupakan pertemuan antara makhluk dengan Sang Pencipta, maka di dalam amal shalihnya-lah letak ‘transedensi spiritual’ ummat Islam (pengikut Nabi Muhammad SAW). Informasi lebih lanjut mengenai ajaran Pak Muh dapat diperoleh dari tulisan dan puisinya di berbagai buku dan media massa.
Banyak pendahulunya yang mempraktekkan penyucian diri dengan cara ekstrim, yaitu uzlah dan khalwat (Sufi Isa-is). Sedangkan Pak Muh dalam penyucian diri dengan cara beraktualisasi diri dalam kehidupan lewat kreativitas yang dapat mengembangkan ummat pada zamannya (Sufi Muhammad-is).

Riwayat Hidup
Pak Muh dilahirkan di Kudus, Jawa Tengah, pada bulan Desember 1939. Beliau beserta keluarganya selanjutnya pindah ke Pati, dan menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Guru Bantu (SGB) di sana. Tahun 1957 hingga 1964, beliau menjadi guru Sekolah Dasar. Di masa itu beliau mulai bergabung dengan organisasi Muhammadiyah dan turut aktif di dalamnya. Setelah mengundurkan diri sebagai guru SD, beliau mencoba mengembangkan bakatnya dalam seni lukis. Pilihan menjadi pelukis membuatnya merantau ke Semarang dan kemudian ke Jakarta. Di Jakarta, beliau bertemu dengan seorang nenek sihir yang berusaha untuk membunuhnya. Akhirnya sebuah doa yang berasal dari Sufi zaman silam mampu menolongnya mengalahkan penyihir tersebut. Pertemuan tersebut memberikan beliau pengalaman mistisnya yang pertama. Namun perjalanannya dalam menggeluti Jalan Sufi berlanjut terus, dan mengantarkannya ke beberapa Guru Sufi. Salah satu di antaranya adalah Kiai Hamid dari Pasuruan, seorang Wali (Guru Sufi Tingkat Tinggi) pada zamannya, yang melantik beliau menjadi seorang Guru Sufi.
Pak Muh menikah pada tahun 1961, dan dikaruniai dua putra, tiga putri (putri keempat meninggal dalam kecelakaan lalu lintas), ditambah sebelas cucu. Kini beliau hidup bahagia bersama keluarganya di desa Sekarjalak, Pati. Di rumah, beliau membentuk halaqah kecil (forum diskusi Tasawuf) yang diberi nama Pesantren Budaya Barzakh, yang mengadakan pengajian dua minggu sekali. Setiap bulan beliau juga mengunjungi murid-muridnya di Jakarta dan Bandung. Kebanyakan dari mereka adalah intelektual muda yang sudah menganggapnya sebagai Bapak sendiri.  Murid-murid beliau di Jakarta membentuk sebuah organisasi sosial Islam bernama Yayasan Barzakh, dan yang di Bandung membentuk forum kesenian Islam bernama Keluarga Budaya Barzakh.
Pak Muh di tengahkeluarga.
 
Kegiatan Sehari-hari
Aktivitas keseharian di rumahnya yang mungil adalah menerima dan melayani tamu-tamu dari berbagai pelosok desa dan penjuru kota, yang datang untuk meminta nasehat atau pertolongan spiritual darinya untuk mengatasi berbagai masalah pribadi, keluarga atau sosial mereka. Selain itu beliau juga kerap menawarkan konsep berkehidupan berdasarkan pandangan kesufiannya.
Pak Muh tidak berani menolak setiap tamu yang datang, baik tamu orang baik-baik maupun dari golongan orang tidak baik. Karena beliau menyadari siapa dibalik tamu-tamu tersebut, yaitu wujud Allah yang hadir, yang mengirimkan mereka kepada Pak Muh agar mengarahkan mereka ke jalan yang benar
Sebuah contoh ekstrim dari sekian banyak ragam tamunya adalah sekelompok WTS yang datang kepadanya untuk meminta penglarisan. Setelah lama berbincang-bincang, ternyata mereka terjun ke dunia hitam karena terjepit keadaan dan tidak ingin selamanya menekuni profesi tersebut dan juga ingin seperti wanita biasa yang bersuami dan berumah tangga baik-baik. Diakhir perjumpaan Pak Muh memberikan mereka sepotong kertas berisi doa yang harus dibawa setiap saat, dengan harapan doa itu membuat mereka cepat diambil istri oleh pria baik-baik, bukan sebagai penglaris. Alhamdulillah, dengan menggunakan taktik tersebut banyak WTS yang datang ke Pak Muh akhirnya mendapatkan jodoh dan kemudian berhenti melacur. Pak Muh tidak menolak kedatangan para pelacur tersebut, karena beliau sadar bahwa di balik kedatangan mereka terdapat perintah Allah untuk mengarahkan mereka kembali ke jalan yang benar.

Pak Muh juga dikenal mempunyai kemampuan spiritual untuk menyembuhkan berbagai penyakit dengan menggunakan metoda Sufi Healing (Penyembuhan Sufis). Selama 20 tahun terakhir, beliau banyak menyembuhkan pasien yang datang dari berbagai daerah. Bahkan beberapa pasien dapat sembuh hanya dengan menuruti petunjuk yang diberikan olehnya melalui surat-menyurat, tanpa tatap muka. Kanker, leukemia, lumpuh, impotensi, dan bermacam jenis penyakit telah dapat disembuhkannya. Mulai tahun 1996, Pak Muh juga telah menerima pasien penderita HIV atau AIDS untuk dirawat, bekerja sama dengan Yayasan Barzakh dalam manajemennya.
 

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com