(Lapmicsbersuara.com). Penutupan LK II yang ke XXII HMI Cabang Semarang yang dilaksanakan hari Sabtu 23 Januari 2016 di gedung serba guna NU kota Semarang, Jln. Tugu raya berjalan dengan lancar dan dihadari oleh beberapa alumni HMI Semarang dan perwakilan dari cabang lain diantaranya adalah Cabang Purworejo dan Wonosobo.
Acara
penutupan dilaksanakan 00:00 wib dini hari di aula gedung serba guna NU kota
Semarang. Pada kesempatan acara itu, diawali dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an
yang dibacakan oleh peserta LK II akhi Shofiyuddin Asshobi (kader HMI UIN
Walisongo Semarang) dan ukhti Rizki (kader HMI UMP Purworejo). Selanjutnya menyanyikan
hymne dan mars HMI yang juga di drijenni oleh salah satu peserta LK II. Setelah
itu, dilanjutkan dengan pembacaan SK (surat keputusan) kelulusan oleh ketua HMI
Cabang Semarang kanda Saeful Rozak yang sekaligus menjadi MOT LK II, dengan
memutuskan dan menetapkan 14 peserta yang berasal dari tiga cabang yang berbeda,
lulus dengan predikat kelulusan yang beragam.
Pada
sambutan pertama, ketua panitia Zakaria al-Farisi mengucapkan terimakasih yang
banyak kepada Ketua Cabang, KPC dan peserta LK II yang telah mensukseskan
maupun membantu kelancaran LK II yang dilaksanakan pada 16-23 Januari 2016
berjalan dengan lancar, sekaligus meminta maaf yang sebesar-besarnya atas
ketidak nyamanan maupun kesalahan dalam hal pelaksanaan LK II ini, sekaligus
mengapresiasi segala bentuk tindakan yang dilakukan panitia untuk terlaksananya
dan mensukseskan LK II yang berjalan baik.
Disamping
itu juga, perwakilan peserta LK II yang berasal dari KOM. UNDIP RAYA Semarang
akhi Nouval memberikan pesan-kesan. Pada sambutanya, ia merasa bangga dan
senang selama seminggu terakhir ini bertemu dengan kawan-kawan HMI yang berasal
dari latar belakang maupun daerah yang berbeda. Dan mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua Panitia, Ketua Cabang. Dan tak lupa mengucapkan banyak
meminta maaf terhadap peserta LK II. “Ungkapnya”.
Pada
kesempatan itu juga, sambutan sekaligus menutup acara LK II ke-XXII HMI Cabang
Semarang yang laksanakan dari hari sabtu sampai hari sabtu (16-23 Januari 2016)
diwakili oleh Kanda Bambang Wahyu Nugroho (Sekretaris Umum HMI Cabang
Semarang). Dalam sambutannya ia mengungkapkan. Bahwa LK II Semarang yang
mengangkat tema besar pendidikan tentang “menggagas pendidikan berparadigma
profetik sebagai perlawanan terhadap kapitalisme pendidikan” adalah merupakan
sistem sebuah harapan untuk melawan terhadap pendidikan yang dianggap
kapitalisme dan upaya menciptakan harapan baru yang berdikasi dan bersifat
profetik (kenabian). tandasnya
HMI
adalah sebuah harapan itu, dimana culture yang telah dibangun oleh HMI
merupakan hal yang dapat dikonstruksikan dalam semua lini. Budaya-budaya konsep
yang telah alot dan tajam di perdebatkan sebagaihal yang wajar menempa
organisasi, tetapi yang menjadi hal yang penting adalah konsep dan realitas
haruslah seimbang. Ungkapnya.
Paradigma
profetik merupakan cita-cita sebuah transformasi sosial yang mengacu pada
nilai-nilai al-Qur’an sebagai landasan utama. Dimana proses transfer
pengetahuan (knowledge) dan nilai (value) bertujuan menjadikan
seorang lebih mendekatkan diri kepada tuhan dan alam sekaligus menciptakan dan
membentuk manusia sebagai makhluk sosial yang terbaik (khaira ummah).
Dalam
penjelasannya, bambang menyertakan pemahaman. Nilai-nilai profetik dan
sifat-sifat profetik merupakan bagian integral dari tiga unsur yaitu humanisasi
(kemanusiaan), kebebasan (nahi mungkar) dan transenden (ketuhanan(dimensi
keimanan)). Jelasnya
Pada
kesempatan akhir sambutannya, ia mengharap dan mendorong kepada segenap kader
HMI khususnya peserta LK II Cabang Semarang, untuk menjadi kader HMI yang tetap
semangat mencipta dan menemukan hal yang baru, dengan keseimbangan konsep dan
realitas di HMI yang telah ditempa guna menciptakan kader yang berparadigma dan
berpendidik profetik. Ucapnya
Dan
secara resmi LK II ke-XXII HMI Cabang Semarang dinyatakan ditutup oleh kanda
bambang dan di sertai lantangan suara YAKUSA sebagai penyemangat hirrah
perjuangan, lantas gemuruhnya tepuk
tangan semua kader yang hadir. Setelah acara tersebut, para peserta LK II
mengisi acara dengan seremonial pensi (pentas seni) dan dilanjutkan dengan
perkenalan antar Cabang. (red-AMK)
1 komentar:
Salam wa rahmah
Dialog pria muslim
Jawapan:
"Pembaharuan vs. Penghapusan Sunnah Rasulullah SAW"?
1. Bukan semestinya setiap 100 tahun ada seorang mujaddid.
2. Dan pengertian "mujaddid" bukanlah dalam konteks menghapuskan sebahagian Sunnah Rasulullah SAW.
3. Sehingga melakukan sebahagian Sunnah Rasulullah SAW dikira bidaah pula?
4. Menziarah kubur Nabi SAW dikira bidaah oleh Wahabi. Sedangkan ia adalah tidak. Fatimah Zahra' telah menziarahi kubur bapanya.
5. Tidakkah para sahabat menziarahi kubur Nabi SAW, Abu Ayyub al-Ansari meratap dan bertawassul di kubur Nabi SAW?
6. Hadis mengenai tajdid adalah hadis yg lemah (dha'if).
7. Ia tidak ada dalam Sahih al-Bukhari dan Muslim.
8. Kenapa mereka tidak menyebut Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain sebagai "mujaddidun" selepas Rasulullah saw?
9. Ini disebabkan "mereka" bukan"mujaddidun" (mufrad mujaddid).
10. Mereka adalah muslihuun.
11. Justeru, mana-mana pembaharuan dalam Islam tidak boleh menyalahi al-Qur'an dan Hadis.
12. Menurut Khalifah Ali AS bahawa Khalifah-khalifah sebelumnya, mereka telah mengubah Sunnah Rasulullah dengan sengaja.
13. Justeru, ia bukan pembaharuan namanya, malah ia adalah penghapusan Sunnah Rasulullah SAW itu sendiri.
14. Khalifah Ali AS telah berkata: Khalifah-khalifah sebelumku telah mengubah Sunnah Rasulullah SAW dengan sengaja, sila rujuk:
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWY0dEVk9UekR1c0E/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWejJIMF9JMXE5blE/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWdXZubUJzRHllXzQ/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWNkFHUnRNYld6N1k/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/1VekxM-_yYqUhFQnSRynylmHKBg65OSnx/view?usp=drivesdk
almawaddah.info
Posting Komentar