DAMPAK PEMILU PADA EKONOMI RAKYAT
Oleh: Syarif AKP*
Pemilu sebentar lagi akan terlaksana. Pesta rakyat lima tahunan memilih presiden dan legislative akan berlangsung pada bulan april 2009. Negara akan melakukan hajatan yang besar ini tentunya membutuhkan dana yagn banyak. Disamping itu, mereka yang maju pada pemilihan juga mempersiapkan segala cara supaya mendapat suara banyak dari rakyat. Rakyat adalah actor utama dalam pemilihan sehingga disebut suara rakyat adalah suara tuhan.
Sumpah untuk mensejahterakan rakyat terucap dan tertulis dimana-mana. Politik uang yaitu dengan membeli suara sudah hal yang pasti dan terbiasa di Negara ini. Seperti yang sudah-sudah pemilihan kepala daearah , rakyat dengan ikhlasnya menukarkan kesejahteraan dengan lembaran uang sehinga mereka yang punya uang yang sangat berpeluang untuk jadi pemimpin negeri ini.
Berkah Pemilu Pada Ekonomi Rakyat
Disisi lain, pemilu juga bisa menjadi berkah yang sangat besar bagi perekonomian rakyat. Karena pesta lima tahunan ini akan meningkatkan permintaan makanan, minuman, poster dan kebutuhan-kebutuhan kampanye sehinngga roda perekonomian semakin bergerak lebih baik dari keadaan semula.
Politik uang yang dilakukan para caleg akan meningkatkan tingkat konsumtif masyarakat. Inflasi untuk sementara bisa dikendalikan kembali karena banyaknya uang yang beredar sehigga akan menyebabkan Multi Player Effect yang baik dalam berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu pemerintah yang jadi diharapkan dapat memberikan suntikan pada sektor ekonomi rakyat atau ekonomi riil. Sektor ekonomi rakyatlah yang sangat kebal dari gempuran krisis tetapi karena kebijakan pemerintah yang tidak mendukung mengakibatkan mereka surut.
Perlunya Demokrasi Ekonomi
Kemiskinan dan pengangguran di negeri yang kaya raya ini adalah sangat banyak sekali. Beberapa kali pemilihan umum tidak menghasilkan pemimpin yang bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Kebijakan persiden SBY yang akhir-akhir ini manis hanya bagai permen politik yang akan memberikan kenikmatan sesaat saja.
Soal kesejahteraan rakyat pemerintah memang harus berperan lebih banyak. Menurut Mill pemerintah bukan hanya mengatur supaya orang tidak rebut, tapi pemerintah harus mengatur pembagian hasil produksi secara memadai. Perluasan kegiatan pemerintah dalam masalah itu secara serius merupakan ukuran apakah dia berhasil membawa masyarakat ke kondisi hidup yang lebih baik. Atau dengan kata lain apakah demokrasi diterpakan pemerintah.
Inti pokok dalam demokrasi ekonomi(ekonomi kerakyatan, usaha kecil dan koperasi atau kebijakan populisme) adalah system ekonomi yang lebih mementingkan rakyat bukan hanya sebagian kelompok individu. Implementasi dalam hal ini bisa dengan memebantu kegiatan ekonomi rakyat/ sektor riil khususnya kaum pribumi atau dengan fungsialisasi koperasi yang bisa berperan sebagai convertailing power.
Krisis tahun 1999 menunjukan bahwa produk domestic bruto(PDB) meningkat karena pengusaha kecil dan menengah semakin banyak dan terus meningkat sedangkan pengusaha besar cenderung menurun. Peningkatan PDB itu juga diikuti dengan penarikan tenaga kerja yang semakin banyak.
Oleh karena itu, pemerintah kededepan harus semakin sadar dan tidak ragu-ragu untuk mengguanakan paradigma pembangunan yang bertumpu pada usaha kecil dan koperasi sehingga struktur ekonomi akan menjadi ideal, dimana tidak hanya segelintir orang yang menguasai asset ini melainkan sebagian besar masyarakat. Pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melihat keadaan yang demikian. Maka pemilu harus disikapi dengan lebih bijak agar bangsa ini bisa dipimpin oleh mereka yang beroerientasi pada kesejahteraan rakyat. Antara golput dan tidak bukan suatu hal yang benar dan salah atau haram dan tidak. Angka golput yang besar juga bisa menjadi suatu control social bagi pemrintah untu lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
* Mahasiswa AKP Widyabuana Semarang dan saat ini diamanahi menjadi Ketua HMI Komisariat AKP Widyabuana Semarang
2 komentar:
Ekonomi dan politik??????? menarik sekali.PENGURUS HMI KOM. AKP WB SMG NAFF
mengharap sby-boediyono membangun ekonomi rakyat??? mustahil...! prosesi suksesi demokrasi indonesia hanya melahirkan oligarki ekonomi dan politik bukan supremasi sipil.
lebih jauh silahkan kunjungi http://ekosospol.wordpress.com/2011/08/21/penghianatan-rezim-komprador-dan-oligarki-kekuasaan-musti-dihentikan/
Posting Komentar