Sejak
tahun 2000, atau selama 12 tahun sampai waktu ini, bisa dikatakan waktu yang
sangat maju dan berkembang di Negara kita ini. Namun, perkembangan yang begitu
signifikan harus tercemar oleh keadaan yang pahit dari pejabat negeri yang
korupsi.
Negara
yang begitu berlimpah ruah SDM dan perkembangan teknologi serta birokrasi,
menjadi luapan sifat materailis kaum hedonis para pejabat negeri ini. Dalam
hiasan hegemoni kekuasaan yang seharusnya bisa dijadikan harapan rakyat menjadi
kemerosotan yang begitu “bobrok” untuk dirasakan rakyat.
Degradasi
Inilah
keadaan yang sedang terjadi di Indonesia Negara paling korup nomor 5 setelah Negara
Kamerun dari 146 negara di dunia, baik dari aspek moral sampai kekuasaan semua
telah terdegradasi dari nilai kehidupan yang sesungguhnya. yaitu hidup dengan
idealisme Negara timur yang dijunjung
tinggi di Negara ini. Pejabat negeri yang dijadikan sebagai figur penolong
sekarang mejelma menjadi sosok yang arogan dan tak mau tahu dengan apa yang ada
disekitarnya. Rakyat telah terbodohi hampir 3 Triliun lebih keuangan negara ini
amblas tertelan para kaum borjuis yang hanya bertindak tanpa berfikir.
Sekarang
apa yang bisa dibanggakan lagi dari negara ini? Jika semua pejabat hanya mengedepankan
materi tanpa kinerja yang baik, semuanya hanya memperkaya diri sendiri dan
memiskinkan para rakyat yang akan merasakan penderitaan.
Menurut
Masrukhan S.Pd., salah satu pengamat politik dan aktif menjadi pengajar di
salah satu Instansi di Daerah Demak mengatakan, budaya Korupsi terjadi karena
bebarapa factor yang mempengaruhi,
Pertama,
kurangnya penghayatan atas ajaran yang dianutnya, sehingga moral tergadaikan
dengan hal yang sifatnya materi saja. lebih parah lagi Negara Indonesia yang
dikenal dengan Negara yang berpenduduk mayoritas muslim sekarang dipandang oleh
Negara lain dengan sebelah mata karena perkara korupsi yang sering muncul
sekarang ini.
Kedua,
lingkungan pekerjaan yang mendukung juga menjadi aspek penting yang mendukung
para pejabat melakukan tidakan korupsi tanpa ada rasa takut sekalipun karena
semua yang ada dalam lingkungan itu memiliki idealisme yang sama yaitu idealime
materalistik.
Ketiga,
karena kebutuhan keluarga yang hanya mengedepankan sifat materialisme sehingga
para pejabat negeri ini berlomba-lomba untuk menebalkan kantongnya sendiri
tanpa menilik ke belakang nasib para rakyat nantinya akan menjadi seperti
apa?inilah kebodohan para pejabat negeri yang tak berdemokrasi dengan rakyat.
Perubahan
walaupun
terjadi permasalahan yang sangat pelik di negeri ini rakyat Indonesia masih
tetap memiliki integritas untuk berubah memperbaiki celah-celah kosong yang
ditinggal para dictator tak berkepribadian ini. Salah satunya adalah ikut serta
berpartisipasi dan berperan membantu KPK dalam menyibak kasus korupsi yang ada,
dengan cara inilah masyarakat bisa menjadi agen
of change bagi kemajuan Negara.
By : Arief Liverpudlian
ANAK DEMAK_dpm DARI PARTAI MAWAR
ikip pgri semarang
0 komentar:
Posting Komentar