Berbicara sains dan Islam dalam Konsepsi
Alam Semesta, geblah uyah yang rame dari diskusi rabu 24 Oktober 2012 di
Serambi Masjid IKIP PGRI, namun bermakna akan keringnya pemahaman kita mengenai
alam semesta. Semoga dalam nostalgia dosen saya bisa menginspirasi dosen-dosen
lain. Ilmu Baru gartis dari SKS, namun Ilmu lama masih saja menjadi Idola bagi
mereka meski membayar tak terkira.hmm... semuanya kembali lagi ke individunya
masing-masing. Semoga teman-teman seperjuangan ini masih menjaga api dalam diri
untuk meningkatkan lagi ke air, angin dan Ikhlas.amin
thanks for Pak Sigit Ristanto, S.Si, M.Sc.
alumni HmI Komisariat Teknik UGM.
Tadi sampai mana??? Sains dan islam
dalam konsepsi Alam Semesta, pertama Pendefinisian Sains, Islam, dan Alam
Semesta. Apa itu Sains? Dan beliau menerangkan, sains adalah alam itu sendiri,
yang bisa teramati oleh indrawi kita. Yang nantinya menjadi hukum-hukum,
postulat, teorema, kesepakatan ilmiah, karena memakai metodologi eksperimen,
pengamatan, serta memadukan teori. Dan inilah Sains tertutup. Sains bersifat
relatif terhadap ruang-waktu sehingga kebenarannya pun relatif.
Islam merupakan agama. Disini al
qur’an berperan penuh menjawab permaslahan yang tak bisa dijawab oleh sains.
Pendekatan Kauniyah dan Kauliyah serta iktiar manusia dengan akalnya, menjawab
keganjilan-ganjilan semesta. Dan agama adalah pendekatan yang komprehensif. Agama
benar disisi Allah dengan pemahaman hakiki. Sebagai sandaran bagi mereka yang
kering spiritual. Agama bersifat transeden.
Perjalanan pemahaman Sains dan Agama
menjadi dikotomi, dari zaman Renesaince, berawal hukuman mati terhadap Galileo
Galilei karena pemahaman bumi sebagai pusat alam semesta, dan Copernicus yang
mengutarakan pusat tata surya adalah matahari dan sebagai pusat alam
semesta, pada waktu itu bertentangan
dengan doktrin gereja.
Abad 17, abad Newtonian dan Leibniz “Fisika
Klasik” pandangan alam semesta secara mekanistik, seperti kita melihat cara
kerja sepeda, ada roda yang berputar, dan alam semesta merupakan keteraturan
dari gerakan mekanis. Pandangan saat itu ruang-waktu bersifat mutlak.
Mekanika Newton dan Kalkulus Leibniz yang
mendongkrak revolusi industri di Perancis. Adanya penemuan-penemuan dari
mekanika.
Abad 19, abad Albert Einstein “Fisika
Modern” pandangan ruang-waktu bersifat relatif, dunia dalam alam mikrokopis,
teori-teori atom berkembang. Pandangan partikel elementer keberadaannya ada
dengan pendekatan probabilitas. Ruang kosong dalam atom lebih banyak daripada
ruang yang berisi inilah yang menjadikan Dunia Ilusi(The World of Illusion)
Adalah makroskopis, Dunia astrofisika yang
mempelajari sistema tata surya di langit, benda-benda langit beserta siklus
kehidupan bintang. Berbicara bintang materi yang memiliki energi panas yang
menghasilkan spektrum cahaya. Materi menjadi energi baru. Energi menjadi materi,
yang menjadi konsen saya, ketika membahas api” apakh api suatu materi? Dan Pak
Sigit menjawab itu bukan materi, tetapi kenampakan energi. ketika membahas
materi plasma, apakah plasma perwujudan dari jin? Nah...pertanyaan ini pun
saling menggelitik... mengingat E= mc2. Energi ini memiliki massa
dan dalam ruang –waktu beserta kecepatan cahaya.
Abad 21, “Dunia Fisika Baru” by. Ficrof
Capra
Partikel kecil(elementer) tidak ada. Kenapa
tidak ada? Berbanding terbalik pada dunia Fisika Modern mengenai “Materi”
materi terkecil yaitu Quark, dan quark masih terbagi lagi up dan down, dunia
Fisika Baru melejitkan pendekatan mistisme. Pertanyaannya di dunia ini terdapat
materi gelap dan energi gelap serta the hidden connection , apa itu materi
gelap dan energi gelap serta the hidden connection? Apakah semua itu saling
terkait? Lalu apakah ada alat indikator untuk mencerna ini? Untuk saat ini
adalah intuisi yang mencerna.
Berbicara teori String, 11 dimensi. Untuk
penjelasan teori String monggo dicari...
Nah,,,berbicara
teori string maka ane mulai muled,,, so sumonggo Mas Shoim bisa memberi
bimbingan dan arahan buat kami “_”v
by: abi shunu_KOMSAT MIPA IKIP PGRI SEMARANG
0 komentar:
Posting Komentar