ISTIGHFAR*
Sudah lama kita tidak pernah bersyukur
Hari demi hari hanya dilewati dengan sikap takabur
Ya, takabur atas segala nikmatnyaKita terlalu sombong untuk sekedar mampir ke masjid
Untuk menemui Rabb terkasihSebenarnya nikmat
Tuhan manakah yang sudah didustakanKita terlalu kikir untuk memanjatkan doa pada-NyaPadahal segala nikmat hidup ini sudah dipenuhi-NyaMungkin bila tanah dapat berkata
Dia akan menolak jasadmu dan membuangmu dari bumi iniWahai engkau yang selalu diberi nikmat oleh AllahSudahkah kau bersyukur pada-NyaBersyukur bukan sekedar berkata
Bukan sekedar berdzikir dalam kalimat bibirSyukurkah engkau wahai manusiaBila perbuatanmu penuh noda
Dan seluruh aliran darahmu dikuasai nafsu belaka
Manusia tetap manusia penuh salah dan lupaApakah kau sekerdil itu ?
Hanya melihat fitrah manusia yang selalu lupa dan khilaf
Kebaikan bukan transparansi kesholehan
Kebaikan yang abadi datangnya memang dari hati nurani
Bisa terlihat matamu yang penuh dendam ketika saudaramu menyakiti
Bisa terlihat amarahmu yang memuncak ketika segala salahmu diketahui yang lain
Apakah kau tidak pernah mengerti bahwa aibmu sudah lama ditutupiSemua tiada sempurna wahai hamba Allah yang mulia
Tetapi pantaskah setiap kali kita terpekur oleh amarah dan dendam
Padahal Allah sudah mengajari kita untuk ikhlas
Ya, ikhlas terhadap apa yang terjadi karena Allah lebih tahu yang terbaikAkan berkata apa dunia malam
Pada hati-hati yang tidak bisa menerima takdir
Hidup itu anugerah terindah dari-Nya
Buat apa harus merasa kurang ini dan itu
Padahal Allah sudah menjadikan kita kaya
Saat tubuh ini terlahir dari rahim bundaJ
ika manusia menangis karena cintanya pada manusiaItu hal yang biasa tetapi bila ada manusia yang menangis karena dosanya
Dan takutnya kepada Rabb Pencinta Hakiki itu hal yang luar biasa
Sebenarnya hidup itu apa?Hanya numpang makan dan minum saja
Dan akhiratlah tujuan utamaHidup akan kekal selamanya di taman terindah yaitu syurga
Apakah kau tidak pernah merindukannya
Apakah hidup hanya sepekanNumpang tidur dan bermegahan
Nikmat Tuhan manakah yang telah didustakan?
Allah telah memberi air yang jernih
Sedang di tanganmulah air itu menjadi kotorAllah telah memberimu udara yang segar
Sedang karena perbuatanmu udara itu menjadi penyakitApakah kau tidak pernah mengerti seperti apa waujud kasih sayang Allah kapadamu
Keluh dan kesah selalu terpancar dari rongga mulutmu
Seperti hidupmu serasa di atas duri
Duri yang menikam segala larut waktu
Padahal karunia Allah selalu datang dan terus bertambah dari waktu ke waktuKau tidak pernah bersyukur wahai manuisiaKau selalu takabur dan menganggap nasib buruk selalu menghantuimu
Sekarang,Mari kita bermuhasabah tentang kesalahan hidup ini
Persiapan apa yang sudah kita siapkan untuk bekal di akhirat nanti
Hidup tak selamanya indah tetapi karena rasa sulitlah kita dapat belajar
Belajar untuk lebih ikhlasBelajar untuk lebih mempersiapkan diri
Ketahuilah kita tidak akan pernah tahu kapan kematian itu datang
Akankah segala kebaikan ini harus tertunda oleh hal yang sia-sia
Hidup kita sekali dan Cuma sekaliKapan lagi kita isi waktu ini untuk menjadi khalifah sejati
Menangislah…
Ayo menangislah…
Dosa-dosamu sudah terlalu tinggi
Belum tentu kebaikanmu dapat menebusnya
Menangislah…
Biarlah lelehan air mata ini menjadi saksi atas kekhilafan diri
Menangislah…
Agar hatimu yang kotor bisa bersih dengan belaian air mata suci
Ya, menangislah…
Agar dosa-dosa ini bisa luntur dan hanyut
Dan tergantikan oleh kebaikan hati yang benar-benar suci
SELAMAT MENIKMATI PUISIKU KAK JAY
SEMOGA DALAM LANGKAH HIDUP INI.
KITA SELALU MEMILIKI RASA SYUKUR YA! salam untuk saudara-saudaraku di IAIN Walisongo. Get a spirit!
*Berthilda Al Zahra Umbar ErnawatiSelimut Bumi dari jernihnya hati Semarang tak terlupakan10 juni 2008. Mahasiswa IKIP PGRI Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
3 komentar:
gemblong,ya gemblung tapi lihat-lihat dulu gemblungnya, aku jadi kawatir dengan gemblungnya. istigfar..mas . apalagi sekarang anda jadi mide formatour.KADER HMI KOM. AKP WB
HMI cabang semarang kurang solid dalam kepemimpinannya periode ini, laporan pertanggung jawaban di tolak oleh kader-kadernya. Namun pribadi saya salut dalam perjuangan mereka, tanpa pamrih mereka memperjuangkan rakyat, hidup HMI... Allahu Akbar... kader HMI Kom AKP WB
allohuakbar.......allohuakbar.......allohuakbar.......allohuakbar.......
Posting Komentar