SEMARANG; Sekretariat di Jln. Sri Rejeli Utara 7 No. 4 begitu rame dan santai, ternyata dibalik itu semua ada agenda yang sangat membuat seseorang tidak akan melupakan suasana tersebut. Bahkan akan membuat mereka serperti berlari-lari bersama angin dan terbang melayang bagaikan malaikat kecil dengan kibasan sayapnya.
Sekitar hampir 30 orang lebih menghadiri acara syukuran dan orasi budaya ILCI Ar-Rasyid. Acara ini terselengara berkat kerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Institut Pemikiran pimpinan Lukman Wibowo dan Lingkar Studi Alternatif (LaStA) Semarang. Acara ini hanya sekelumit cerita dai kegiatan Kibar Budaya untuk Negeri di Simpang Lima Semarang.
Perwakilan dari Institut Pemikiran saudara Lukman Wibowo mengatakan; bahwa setiap manusia membutuhkan tempat, salah satu tempat yang memedahi aspresiasi yaitu sebuah sanggar yang dapat membangun kemandirian dan kreatifitas.
Acara berlanjut dengan orasi budaya tentang keberagaman potensi manusia dan nasionalisme terhadap budaya indonesia. Pada titik akhir dari orasi budaya tersebut, santap syukuranpun dimulai. Tampak rame dan bersaja para pejuang melahap habis makanan dan minuman yang telah disediakan oleh panitia.
Di sela-sela makan bersama pimpinan ILCI Ar-Rasyid, Lukni Maulana; berpesan kepada khalayak pejuang umat untuk dapat ikut berpartisipasi menerbitakan buletin dengan mengirimkan hasil karyanya berupa puisi, cerpen, budaya, esai, opini (pokoknya yang berhubungan dengan seni dan budaya). Hasil karya tersebut dapat dikirim lewat email; valex_arrasyid@yahoo.co.id atau luknima@gmail.com.
Sekitar hampir 30 orang lebih menghadiri acara syukuran dan orasi budaya ILCI Ar-Rasyid. Acara ini terselengara berkat kerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Institut Pemikiran pimpinan Lukman Wibowo dan Lingkar Studi Alternatif (LaStA) Semarang. Acara ini hanya sekelumit cerita dai kegiatan Kibar Budaya untuk Negeri di Simpang Lima Semarang.
Perwakilan dari Institut Pemikiran saudara Lukman Wibowo mengatakan; bahwa setiap manusia membutuhkan tempat, salah satu tempat yang memedahi aspresiasi yaitu sebuah sanggar yang dapat membangun kemandirian dan kreatifitas.
Acara berlanjut dengan orasi budaya tentang keberagaman potensi manusia dan nasionalisme terhadap budaya indonesia. Pada titik akhir dari orasi budaya tersebut, santap syukuranpun dimulai. Tampak rame dan bersaja para pejuang melahap habis makanan dan minuman yang telah disediakan oleh panitia.
Di sela-sela makan bersama pimpinan ILCI Ar-Rasyid, Lukni Maulana; berpesan kepada khalayak pejuang umat untuk dapat ikut berpartisipasi menerbitakan buletin dengan mengirimkan hasil karyanya berupa puisi, cerpen, budaya, esai, opini (pokoknya yang berhubungan dengan seni dan budaya). Hasil karya tersebut dapat dikirim lewat email; valex_arrasyid@yahoo.co.id atau luknima@gmail.com.