Senin, 25 Januari 2016

MENGGUGAH PARADIGMA PENDIDIKAN PROFETIK SEBAGAI PERLAWANAN ATAS KAPITALISME PENDIDIKAN


Sabtu (16 Januari 2016), HMI Cabang Semarang mengadakan pembukaan agenda Intermediate Training (LK II). Latihan Kader (LK) II merupakan latihan kader tingkat lanjut yang merupakan media aktualisasi dan pengembangan potensi secara mandiri dengan berpedoman pada nilai dasar keislaman untuk menumbuhkan kemampuan analisis dalam merespon persoalan dengan sikap yang tegas.

Malam pembukaan tersebut dihadiri oleh para peserta LK II yang merupakan delegasi dari beberapa cabang HMI MPO yang ada di sekitar Semarang. Karena ada beberapa hal, sehingga tidak bisa semua cabang mendelegasikan anggautanya. Adapun cabang- cabang tersebut yakni cabang Purworejo mendelegasikan 5 orang, cabang Wonosobo mendelegasikan 1 orang serta cabang Semarang mendelegasikan 8 orang. Selain itu juga dihadiri oleh beberapa anggauta cabang yang diundang dan juga Badko Jabagtengtim.

 Dalam sesi sambutannya, kanda Bambang mengutarakan latar belakang mengapa LK II ke- 22 ini mengangkat tema “Menggagas Pendidikan Berparadigma Profetik Sebagai Perlawanan Terhadap Kapitalisme Pendidikan.” Tema tersebut muncul sebagai implikasi dari keresahan HMI MPO Semarang atas kondisi dunia pendidikan yang ada di negara Indonesia ini. Dimana fenomena- fenomena yang muncul saat ini, paradigma dunia pendidikan kita sudah bergeser menjauh dari ruh pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah, sebagai ekses dari faham kapitalisme. Sehingga melalui kegiatan LK II dengan tema tersebut mampu menelurkan sebuah pemikiran bagaimana system pendidikan yang ideal untuk bangsa ini dengan pendekatan pada pendidikan profetik.

Pada kesempatan malam tersebut acara LK II dibuka oleh Ketua Badko Jabagtengtim, kanda Firdaus. Serangkaian kegiatan LK II ini akan berlangsung selama 7 hari, yakni dari tanggal 16- 23 Januari 2016.
Para peserta dan tamu undangan dengan hidmat mengikuti pembukaan LK II

Sambutan Ketua HMI Cabang Semarang, yang diwakili oleh Kanda Bambang Wahyu Nugroho

Penyerahan berkas LK II Kepada Ketua Cabang
Sambutan Ketua Badko Jabagtengtim sekaligus membuka acara

1 komentar:

Syahid mengatakan...



Salam wa rahmah
Dialog pria muslim

Jawapan:

"Pembaharuan vs. Penghapusan Sunnah Rasulullah SAW"?

1. Bukan semestinya setiap 100 tahun ada seorang mujaddid.

2. Dan pengertian "mujaddid" bukanlah dalam konteks menghapuskan sebahagian Sunnah Rasulullah SAW.

3. Sehingga melakukan sebahagian Sunnah Rasulullah SAW dikira bidaah pula?

4. Menziarah kubur Nabi SAW dikira bidaah oleh Wahabi. Sedangkan ia adalah tidak. Fatimah Zahra' telah menziarahi kubur bapanya.

5. Tidakkah para sahabat menziarahi kubur Nabi SAW, Abu Ayyub al-Ansari meratap dan bertawassul di kubur Nabi SAW?

6. Hadis mengenai tajdid adalah hadis yg lemah (dha'if).

7. Ia tidak ada dalam Sahih al-Bukhari dan Muslim.

8. Kenapa mereka tidak menyebut Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain sebagai "mujaddidun" selepas Rasulullah saw?

9. Ini disebabkan "mereka" bukan"mujaddidun" (mufrad mujaddid).

10. Mereka adalah muslihuun.

11. Justeru, mana-mana pembaharuan dalam Islam tidak boleh menyalahi al-Qur'an dan Hadis.

12. Menurut Khalifah Ali AS bahawa Khalifah-khalifah sebelumnya, mereka telah mengubah Sunnah Rasulullah dengan sengaja.

13. Justeru, ia bukan pembaharuan namanya, malah ia adalah penghapusan Sunnah Rasulullah SAW itu sendiri.

14. Khalifah Ali AS telah berkata: Khalifah-khalifah sebelumku telah mengubah Sunnah Rasulullah SAW dengan sengaja, sila rujuk:

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWY0dEVk9UekR1c0E/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWejJIMF9JMXE5blE/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWdXZubUJzRHllXzQ/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWNkFHUnRNYld6N1k/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/1VekxM-_yYqUhFQnSRynylmHKBg65OSnx/view?usp=drivesdk

almawaddah.info



sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com