Selasa, 12 April 2016

Lapmi Akan Selenggarakan Training Jurnalistik


Di era digital, informasi cepat tersebar tanpa bisa dibendung. Siapa pun bisa menjadi penyebar informasi, dengan hanya bermodal gadget saja. Siapa pun juga bisa menguasai informasi dan sistemnya. Ada pepatah, siapa yang menguasai media informasi, maka akan menguasai dunia. Dengan alasan inilah, Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) Cabang Semarang akan menyelenggarakan Training Jurnalistik Tingkat Dasar untuk mahasiswa.
Training akan dilaksanakan pada 29 April sampai dengan 1 Mei 2016 di Gedung Aula Kodim 0733 BS Semarang. Materi yang akan disampaikan adalah pengantar jurnalistik, ke-Lapmi-an, teknik reportase, 10 elemen jurnalis, analisis kritis, opini dan foro jurnalistik.
Ada pun syarat untuk bisa mengikuti kegiata ini adalah:
- mengumpulkan tulisan 1 halaman tentang motivasi menulis kepada panitia atau dikirim melalui email: lapmics@gmail.com
- pas foto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar
- pernah atau bersedia di kemudian hari untuk bisa mengikuti Basic Training yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang
- membayar kontribusi hanya Rp. 30.000,-
Untuk informasi lebih lanjur bisa melalui nara hubung: Mas'dud 082 326 545 671 (UIN Walisongo), Arifa 085 601 448 867 (IKIP Veteran), Rohayatun 085 742 460 220 (UPGRIS).
Atau langsung saja ke sekretariatnya: Wonosari Gg. 1 No. 31 A Jl. Dr. Sutomo Semarang.


2 komentar:

Syahid mengatakan...



Salam wa rahmah
Dialog pria muslim

Jawapan:

"Pembaharuan vs. Penghapusan Sunnah Rasulullah SAW"?

1. Bukan semestinya setiap 100 tahun ada seorang mujaddid.

2. Dan pengertian "mujaddid" bukanlah dalam konteks menghapuskan sebahagian Sunnah Rasulullah SAW.

3. Sehingga melakukan sebahagian Sunnah Rasulullah SAW dikira bidaah pula?

4. Menziarah kubur Nabi SAW dikira bidaah oleh Wahabi. Sedangkan ia adalah tidak. Fatimah Zahra' telah menziarahi kubur bapanya.

5. Tidakkah para sahabat menziarahi kubur Nabi SAW, Abu Ayyub al-Ansari meratap dan bertawassul di kubur Nabi SAW?

6. Hadis mengenai tajdid adalah hadis yg lemah (dha'if).

7. Ia tidak ada dalam Sahih al-Bukhari dan Muslim.

8. Kenapa mereka tidak menyebut Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain sebagai "mujaddidun" selepas Rasulullah saw?

9. Ini disebabkan "mereka" bukan"mujaddidun" (mufrad mujaddid).

10. Mereka adalah muslihuun.

11. Justeru, mana-mana pembaharuan dalam Islam tidak boleh menyalahi al-Qur'an dan Hadis.

12. Menurut Khalifah Ali AS bahawa Khalifah-khalifah sebelumnya, mereka telah mengubah Sunnah Rasulullah dengan sengaja.

13. Justeru, ia bukan pembaharuan namanya, malah ia adalah penghapusan Sunnah Rasulullah SAW itu sendiri.

14. Khalifah Ali AS telah berkata: Khalifah-khalifah sebelumku telah mengubah Sunnah Rasulullah SAW dengan sengaja, sila rujuk:

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWY0dEVk9UekR1c0E/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWejJIMF9JMXE5blE/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWdXZubUJzRHllXzQ/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWNkFHUnRNYld6N1k/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/1VekxM-_yYqUhFQnSRynylmHKBg65OSnx/view?usp=drivesdk

almawaddah.info



Bangkit Adi Suhardi mengatakan...

Alhamdulilah, saya Mas bangkit

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com