This is default featured slide 1 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 2 title

Foto Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 3 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 4 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 5 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

Jumat, 04 Juni 2010

SYAHADAT VS SYAHWAT


“Da, kamu ini beragama Islam ya, kapan bersyahadat”, tanya Kambing kepada Kuda.
“Iya, kapan saya ngak tau. Jelasnya orang tuaku beragama Islam dan mungkin saat pelajaran pendidikan agama di sekolah SD dulu. Sekarang setiap shalat pastikan mengucap syahadat”, jawab Kuda sambil mengingat-ingat.
“Mengapa masuk agama perlu syahadat, seperti ngelamar kerja ada saratnya”, komentar Kambing.”Seperti kamu masuk rumah orang, masyak tingal masuk begitu aja. Ntar di kira kamu pencuri”.
”Syahadat itu perlu, tapi sekarang kan banyak syirik atau berhala modern. Tidak seperti dulu penyembah patung”.
”Iya...musuh sekarang ini bukan lagi soal bagaimana meng-Esakan Allah. Tapi persoalan syahwat dunia”, retorika kuda semakin menjadi-jadi.
”Lha…kok, emang bedanya syahadat dan syahwat itu apa. Kok musuh kita urusan syahwat”, tanya Kambing
”Syahadat ketegangan jiwa dengan Allah sedangkan syahwat ketegangan kelamin dan nafsu dunia antar manusia”.


Wisma Perjuangan
Semarang, 3 Juni 2010
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com