Kamis, 08 April 2010

EVALUASI DIRI DI HARI YANG FITRI


Sungguh suatu keberuntungan ketika seorang hamba masih di izinkan untuk bertemu dengan Ramadlan, bulan mulia yang kedatangannya dinantikan oleh jutaan umat muslim, karena Ramadlan merupakan bukti cinta Allah kepada hambanya, bulan dimana Allah akan melipatgandakan pahala bagi orang yang beramal baik dan seperti yang kita tahu dalam Ramadlan terdapat lailatul Qadar yang diinginkan oleh orang-orang Islam.

Dan seorang muslim akan lebih beruntung lagi bila ia dapat menyelesaikan puasa selama sebulan dan dapat bertemu dengan Idul Fitri di awal bulan Syawal, di bulan inilah saatnya kita mengevaluasi diri apakah ramadlan yang telah kita jalani penuh makna atau puasa kita tidak ada artinya, hanya menahan lapar dan dahaga, tanpa mendapatkan Rachmat dan Ridlo Allah. Karena di waktu Ramadlan masih saja kita melakukan hal yang keji dan tidak pernah mendekatkan diri dengan Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda: “banyak sekali orang yang berpuasa yang hanya puasanya sekedar menahan lapar dan dahaga”
Hendaknya manusia dapat belajar dari seekor ulat bulu yang menjijikkan, dengan niat dan kemauan untuk berpuasa, setelah 36 hari dalam kepompong, ulat bulu yang dulunya menjijikkan berubah menjadi kupu-kupu indah yang mengundang decak kagum manusia yang melihatnya. Begitu juga manusia jika dia benar-benar berniat berpuasa di bulan Ramadlan kemudian senantiasa membasahi bibirnya dengan dzikir serta memperbanyak amal baik. Maka allah akan menaikkan derajat hamba tersebut, dan di harapkan pasca Ramadlan seorang hamba dapat menata hatinya dan memiliki jiwa yang bersih sebagaimana dia baru saja dilahirkan dari rahim ibu.

Idul fitri merupakan penghargaan Allah kepada hambanya yang telah berjuang melawan nafsu di bulan ramadlan dan dalam moment ini sebaiknya kita memaknai sebagai kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya ynag suci. Idul fitri adalah hari raya yang jatuh pada tanggal 1 syawal yang menandai puasa kita telah selesai, dan kita diperbolehkan untuk makan dan minum di siang hari.

Pada bulan syawal inilah saatnya kita berbenah dan menginstropeksi diri, inilah waktu yang tepat membuka hati untuk minta maaf dan memaafkan Allah sangat menyayangi hamba yang mau menjalin ukhwah antar saudaranya, selama masih hidup hendaknya kita selalu menjalin silaturahmi. Allah berfirman dalam surat ali-imran ayat 112 “mereka itu akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka menyambung tali hubungan baik dengan Allah dan tali hubungan baik dengan sesama manusia”.

Silaturahmi dapat diartikan menyambungkan kasih sayang, dalam silaturahmi tidak terbatas dengan nasab, tapi hubungan dengan semua umat muslim, Allah berfiman “sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”.

Sebagai makhluk social tentu kita tidak dapat menghindari interaksi dengan orang lain, dan bagaimana kita hidup tenang bila di dalam hati kita masih tersimpan kebencian dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Maka dalam moment Idul fitri inilah saatnya kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan saudara kita yang lain, dan dengan menjaga silaturahmi kita akan mendapatkan ketenangan hati dan memperkuat ukhuwah islamiyah.

Silaturahmi merupakan kunci terbukanya rachmat dan pertolongan Allah, dengan menjaga silaturahmi maka ukhuwah islamiyah akan terjalin dengan baik, Rosulullah bersabda; barangsiapa yang menjaga tali silaturahmi, Allah SWT akan melapangkan rezeki dan umurnya. Dan dengan silaturahmi pula kita dapat menyempurnakan rasa cinta dan interaksi social antar umat manusia

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com