Minggu, 03 Maret 2013

Korupsi menjadi Kebutuhan para Pejabat


Sejak tahun 2000, atau selama 12 tahun sampai waktu ini, bisa dikatakan waktu yang sangat maju dan berkembang di Negara kita ini. Namun, perkembangan yang begitu signifikan harus tercemar oleh keadaan yang pahit dari pejabat negeri yang korupsi.
Negara yang begitu berlimpah ruah SDM dan perkembangan teknologi serta birokrasi, menjadi luapan sifat materailis kaum hedonis para pejabat negeri ini. Dalam hiasan hegemoni kekuasaan yang seharusnya bisa dijadikan harapan rakyat menjadi kemerosotan yang begitu “bobrok” untuk dirasakan rakyat.


Degradasi 

Inilah keadaan yang sedang terjadi di Indonesia Negara paling korup nomor 5 setelah Negara Kamerun dari 146 negara di dunia, baik dari aspek moral sampai kekuasaan semua telah terdegradasi dari nilai kehidupan yang sesungguhnya. yaitu hidup dengan idealisme Negara timur  yang dijunjung tinggi di Negara ini. Pejabat negeri yang dijadikan sebagai figur penolong sekarang mejelma menjadi sosok yang arogan dan tak mau tahu dengan apa yang ada disekitarnya. Rakyat telah terbodohi hampir 3 Triliun lebih keuangan negara ini amblas tertelan para kaum borjuis yang hanya bertindak tanpa berfikir.
Sekarang apa yang bisa dibanggakan lagi dari negara ini? Jika semua pejabat hanya mengedepankan materi tanpa kinerja yang baik, semuanya hanya memperkaya diri sendiri dan memiskinkan para rakyat yang akan merasakan penderitaan.
Menurut Masrukhan S.Pd., salah satu pengamat politik dan aktif menjadi pengajar di salah satu Instansi di Daerah Demak mengatakan, budaya Korupsi terjadi karena bebarapa factor yang mempengaruhi,
Pertama, kurangnya penghayatan atas ajaran yang dianutnya, sehingga moral tergadaikan dengan hal yang sifatnya materi saja. lebih parah lagi Negara Indonesia yang dikenal dengan Negara yang berpenduduk mayoritas muslim sekarang dipandang oleh Negara lain dengan sebelah mata karena perkara korupsi yang sering muncul sekarang ini.
Kedua, lingkungan pekerjaan yang mendukung juga menjadi aspek penting yang mendukung para pejabat melakukan tidakan korupsi tanpa ada rasa takut sekalipun karena semua yang ada dalam lingkungan itu memiliki idealisme yang sama yaitu idealime materalistik.
Ketiga, karena kebutuhan keluarga yang hanya mengedepankan sifat materialisme sehingga para pejabat negeri ini berlomba-lomba untuk menebalkan kantongnya sendiri tanpa menilik ke belakang nasib para rakyat nantinya akan menjadi seperti apa?inilah kebodohan para pejabat negeri yang tak berdemokrasi dengan rakyat.

Perubahan
walaupun terjadi permasalahan yang sangat pelik di negeri ini rakyat Indonesia masih tetap memiliki integritas untuk berubah memperbaiki celah-celah kosong yang ditinggal para dictator tak berkepribadian ini. Salah satunya adalah ikut serta berpartisipasi dan berperan membantu KPK dalam menyibak kasus korupsi yang ada, dengan cara inilah masyarakat bisa menjadi agen of change bagi kemajuan Negara.

                            By : Arief Liverpudlian

ANAK DEMAK_dpm DARI PARTAI MAWAR 
ikip pgri semarang

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com