Selasa, 26 November 2013

BANK INDONESIA DAN KRISIS KEUANGAN





 Oleh: Redha Vahlevi (HMI MPO UNDIP)
Untuk kepentingan artikel ini, kita bagi pembahasan kita pada 3 tahap. Pada tahap yang pertama kita akan membahas Bank sentral dan fungsi-fungsinya, pada tahap kedua kita akan membahas kondisi ekonomi saat ini. Selanjutnya pada tahap ketiga, kita akan membahas tanggung jawab Bank Indonesia dengan kondisi ekonomi yang terjadi saat ini agar tidak menyimpang dari fungsi-fungsinya.
            Bank Sentral adalah aktor utama yang terpenting diantara para aktor-aktor dalam pasar keuangan yang penting di dunia. Bank sentral dapat melakukan tindakan-tindakan yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga acuan bank, jumlah penyaluran kredit, dan jumlah uang yang beredar yang dimana memiliki pengaruh langsung tidak hanya terhadap pasar keuangan, tapi juga berpengaruh langsung terhadap inflasi dan pengeluaran agreggat.
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Negara Republik Indonesia yang memiliki beberapa tujuan utama yaitu untuk mencapai stabilitas harga, mengawasi lalu lintas Neraca Perdagangan, Penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi,stabilitas suku bunga, stabilitas kurs, dan stabilitas pasar keuangan melalui kebijakan moneternya.
            Bank Indonesia menjalankan operasi moneter demi mencapai tujuan-tujuan utamanya, yaitu operasi pasar terbuka dimana Bank Indonesia membeli surat berharga di bank-bank agar menambah jumlah uang yang beredar dan memutar roda investasi. Kebijakan diskonto yang merupakan kebijakan dimana bank yang mengalami kesulitan pendanaan akan dibantu oleh bank sentral untuk menghidnari kebangkrutan bank yang berdampak sistemik bagi perekonomian, dan kebijakan giro wajib minimum.
            Kita akan membahas kondisi keuangan negara Indonesia. Dalam sebulan terakhir, perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS makin mengkhawatirkan. Sepanjang tahun 2013, nilai rupiah telah terdepriasi lebih dari 10%. Di pasar spot antarbank, rupiah bahkan menyentuh level Rp. 11.650 per Dolar AS. Sementara itu, beberapa bank nasional sudah mematok nilai tukar rupiah pada level lebih tinggi. Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah telah mencapai level Rp. 11.125 per Dollar AS. Kenaikan Dollar akan menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga, apabila tingkat suku bunga naik, maka sektor riil akan terpukul dan agregat economy activity akan runtuh. Tingginya tingkat suku bunga juga akan membuat sentimen negatif menyerang negara kita, karena tingginya tingkat suku bunga mengindikasikan tingginya tingkat ketidak pastian dan risiko di negara kita.
            Berbagai sentiment negatif telah menyelimuti perekonomian Indonesia sehingga memicu pelemahan rupiah. Namun, kekhawatiran utama pasar adalah pada empat defisit neraca perdagangan yang terjadi pada neraca transaksi berjalan, neraca jasa dan neraca pembayaran, defisit APBN, dan defisit perdagangan. Belum lama ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan neraca perdagangan bulanan Indonesia yang defisitnya makin membesar.
            Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2013 membengkak menjadi US$ 2,31 miliar, lebih dari dua kali lipat defisit di bulan sebelumnya sebesar US$ 880 juta. Menurut data BPS, sepanjang 2013, sampai dengan Juli, neraca perdagangan bulanan Indonesia hanya sekali mencatatkan surplus yaitu pada bulan Maret, dan baru sampai Juli defisit perdagangan 2013 sudah mencapai 3,5 kali lipat defisit 2012.
            Secara teori, seharusnya pelemahan kurs rupiah terhadap US dollar akan memberikan pengaruh positif terhadap ekspor Indonesia. Namun, dengan struktur ekspor Indonesia yang masih didominasi oleh bahan mentah, pelemahan nilai tukar tidak mampu mendorong ekspor Indonesia. Hal itu karena bahan mentah tidak memiliki nilai tambah yang besar untuk dijual, berbeda dengan barang jadi yang dapat dijual dengan nilai tambah yang tinggi.
            Dalam teori ekonomi internasional, pertumbuhan ekonomi untuk negara yang memiliki struktur ekspor bahan mentah akan menghancurkan negara itu sendiri dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi pada negara industri yang memiliki struktur ekspor barang akhirlah yang akan berdampak baik pada negara itu. Sementara itu Indonesia mengimpor barang jadi yang telah memiliki nilai tambah yang besar, sehingga hal ini menyebabkan defisit neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan neraca transaksi berjalan.
            Selain tekanan neraca perdagangan, berbagai sentimen negatif lainnya juga turut menyebabkan pelemahan rupiah. Rencana The Fed, Bank Sentral AS, untuk mengurangi stimulus moneternya secara berkala telah mengguncang nilai tukar dan pasar keuangan di banyak negara. Kebijakan stimulus ini mengakibatkan penarikan dana besar-besaran karena takut bahwa The Fed akan melaksanakan kebijakan tappering off-nya.
            Isu-isu global seperti penyerangan terhadap Suriah juga turut menyebabkan nilai rupiah merosot, karena penyerangan Suriah akan mengakibatkan harga minya bergejolak, apabila harga minyak bergejolak atau naik, maka inflasi akan semakin tinggi yang mengakibatkan nilai rupiah semakin melemah lagi.
            Selanjutnya kita akan membahas paket-paket kebijakan Bank Indonesia dalam mengatasi kondisi keuangan negara yang sedang mengalami gejala yang tidak stabil. Ada Enam kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia ;
1.    Memperluas tenor instrument term deposit valas dari sebelumnya 7 hari, 14 hari, 30 hari menjadi 1 hari sampai 1 tahun. Perluasan ini dimaksudkan untuk pendalaman pasar keuangan, khususnya valuta asing. Namun kebijakan ini kurang efektif karena deposit bisa ditarik keluar dalam waktu 1 hari, jadi sewaktu-waktu bisa dana asing yang masuk melalui deposito dapat keluar kembali dengan mudah. Jadi hal ini kurang efektif untuk menahan valuta asing yang ditarik melalui deposito. Padahal cadangan devisa kita sedang mengalami penurunan yang hampir sama kondisinya dengan kondisi cadangan devisa pada krisis tahun 1997. Pada tahun 1997 cadangan devisa kita senilai 21 miliar dollar yang dapat digunakan untuk 5,3 bulan impor. Saat ini cadangan devisa kita senilai 94 miliar dollar US yang dapat digunakan hanya untuk 5,2 bulan impor.
2.   Kedua memperluas underlying atau jaminan dalam pembelian valas di atas 100 ribu dollar AS bagi para eksportir. Perluasan tersebut diaplikasikan dalam bentuk perpanjangan masa berlaku underlying pembelian valas menjadi maksimal enam bulan. Underlying itu bisa digunakan untuk beberapa kali transaksi pembelian valas dengan nilai maksimal sesuai underlying.
3. Memperluas ketentuan utang luar negeri (ULN) jangka pendek bank. Dalam aturan sebelumnya, saldo harian ULN jangka pendek dibatasi maksimal 30 persen dari modal bank.
4. Bank sentral akan merelaksasikan aturan instrumen derivatif khususnya swap dengan membolehkan bank meneruskan transaksi pihak terkait ke bank sentral. Dimana sebelumnya bank hanya bisa melakukan reswap ke bank lain. Hal ini akan menginovasi instrumen derivatif.
5.  Bank Sentral akan menerbitkan instrumen sertifikat deposito Bank Indonesia (SDBI), yang merupakan instrumen moneter rupiah yang dapat diperdagangkan antar bank. Instrument SDBI diharapkan memperdalam pasar uang khususnya denominasi rupiah ditengah kondisi keuangan negara saat ini.
6.      Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga acuan Bank menjadi 7,5%. Hal ini dilakukan untuk menahan Dollar AS yang ingin ditarik kembali oleh pemiliknya di AS.

Kenaikan suku bunga secara mendadak akan menghantam sektor riil padahal untuk saat ini sektor ekspor riil memiliki kesempatan untuk memperbaiki neraca pembayaran karena Rupiah melemah dan harga barang ekspor semakin murah sehingga dapat bersaing dengan mudah dengan barang ekspor lainnya.
Suku bunga harus kembali turun perlahan karena kenaikan suku bunga akan mengakibatkan forward discount (Interest rate Parity Theory) yang akan menyebabkan rupiah terdepresiasi tajam karena kesenjangan suku bunga. Kenaikan suku bunga juga merupakan indikasi tingginya ketidakpastian dan risiko di negara tersebut, yang nantinya akan menyebabkan semakin tingginya sentimen buruk terhadap perekonomian dan rupiah.

Sahabat Anda



Redha Vahlevi

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com