Senin, 04 November 2013

GERAKAN LITERASI MEDIA UPAYA MEREDAM TARIKAN KEPENTINGAN POLITIK 2014


Koordinator Nasional (Kornas) Lapmi PB HMI MPO mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Mengembalikan Fungsi Kontrol Pers yang Sehat & Meredam Tarikan Kepentingan Politik 2014” pada Sabtu  (26/10/2013) bertempat di Dinas Perijinan Kota Yogyakarta. Seminar Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Lapmi yang diselenggarakan oleh Kornas Lapmi PB HMI MPO bekerjasama dengan HMI Cabang Yogyakarta tanggal 26-27 Oktober 2013 lalu.
Pembukaan seminar ini dimulai pada pukul 13.00. Dalam sambutannya, Koordinator Nasional (Kornas Lapmi) Fathurrahman, mengatakan “Munas Lapmi adalah acara 2 tahunan yang diselenggarakan oleh Kornas Lapmi sebagai lembaga kekaryaan PB HMI MPO dalam menentukan terobosan strategis Lapmi dan menentukan kepengurusan yang baru. Seminar kali ini dilatarbelakangi kondisi media saat ini yang rentan adanya tarikan kepentingan dalam pemilu 2014 karena kepemilikan sejumlah media oleh kader-kader partai politik”, ujarnya.
Ketua Umum PB HMI MPO, Puji Hartoyo mengatakan “Pers adalah pilar keempat demokrasi, yang menjadi satu-satunya harapan masyarakat Indonesia, karena ketiga pilar lainnya kurang dipercaya publik dengan maraknya kasus korupsi yang menimpa lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.  Maka Lapmi diharapkan dapat memberikan konstribusi nyata untuk melakukan kontrol sosial dan mencerahkan masyarakat”, kata Puji.
Pembicara dalam seminar kali ini adalah Dr. Lucas Suryanto (Ketua Masyarakat Penduli Media); S. Rahmat Arifin (Ketua Bidang Isi Siaran KPI Pusat); Fathurrahman (Koordinator Nasional LAPMI). Dalam paparannya, Dr. Lucas menyampaikan “Pers dalam demokrasi terkonsolidasi harus memiliki kemerdekaan pers yang otonom dan kritis”, ujarnya.  Sedangkan Kanda S. Rahmat (Mantan Pengurus HMI Komisariat Geografi UGM), mengatakan “Maraknya narcisme tokoh-tokoh partai politik yang sering memanfaatkan media untuk menayangkan iklan dan program dalam rangka pencalonan dirinya untuk kepentingan pemilu 2014, karena kepemilikan  beberapa media yang ada baik televisi, koran, majalah maupun radio dikuasai atau dimiliki oleh kader partai politik”. Sedangkan Fathur, mengatakan “Wartawan saat ini ada yang dikenal dengan istilah wartawan bodrex karena menggunakan profesinya hanya untuk mengejar keuntungan bisnis,” papar Fathur.
Pada akhir seminar ketiga pembicara tersebut menyimpulkan pentingnya membangun gerakan literasi media kepada masyarakat agar masyarakat bisa kompak membuat gerakan untuk mengkritisi media yang sarat akan unsur politis, melakukan pengawasan media (media watch), bahkan membuat asosiasi masyarakat untuk menolak atau memboikot program-program tayangan media yang tidak sehat agar mampu mengembalikan lagi  fungsi kontrol pers yang sehat. (NR).

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com