Kamis, 22 Januari 2009

HMI dan Mobilitas Kader


HMI dan Mobilitas Kader

Oleh: Haryanti*


Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi pluralitas yang menjadikan daya tarik bagi mahasiswa yang menghargai ke-bhineka-an, serta daya tarik bagi para akademisi yaitu menjunjung kearah pemikiran yang beragam. Selain hal itu independensi menjadikan HMI dikagumi banyak kalangan. Ketigal hal tersebut harus selalu ada di tubuh HMI untuk mencetak kader yang siap menghadapi berbagai tantangan pasca di HMI, serta sebagai daya tawar HMI dalam merengkut anggota baru.
Pemahaman inilah yang menjadi salah satu bekal utama kader dalam menawarkan HMI kepada masyarakat selain komitmen dan kepercayaan kader terhadap HMI. Sebagian besar kader yang belum mengenal HMI dengan segala seluk beluk yang melingkupinya belum meyakini HMI sebagai wadah perjuangan yang mampu mencetak mahasiswa Islam menjadi insan cita yaitu insan ulul albab. Keraguan akan keberhasilan HMI ini menjadikan kader minder ditengah-tengah masyarakat, untuk menunjukan ke-HMI-annya, apalagi mengajak orang lain untuk bergabung dalam barisan HMI.
Selama ini telah ditempuh banyak cara dalam merekrut anggota HMI. Perbedaan situasi dan kondisi pada zamannya, menyebabkan startegi dan taktik merekrut anggotapun berbeda. Pada masa orde baru, pembohongan terhadap calon anggota mungkin merupakan startegi paling efektif salam memperoleh peserta Basic Training (LKI), karena menempatkan diri sebagai organisasi yang tidak direstui pemerintah akan menjadikan HMI dijauhi, bahkan dapat membahayakan HMI jika dilaporkan ke aparat.
Di zaman serba bebas saat ini, keterbukaan adalah kebutuhan, terbuka terhadap hal-hal baru dan terbuka akan identitas diri kepada masyarakat. Keterbukaan dalam mengenalkan dan menawarkan HMI juga menjadi kebutuhan, manakala kita ingin tahu tentang daya tawar HMI dan untuk memperoleh anggota baru yang sadar akan perjuangan ber-HMI.
Perekrutan anggota baru HMI dapat ditempuh dengan berbagai cara, diantaranya dengan memanfaatkan momentum, penampilan figur, asrama mahasiswa dan pendekatan personal.
Jangan sampai kehilangan moment karena kehilangan momentum berarti kita telah kehilangan satu kesempatan besar. Misalnya; awal perkulihahan semester gasal adalah moment tepat "berburu" calon anggota baru. Rata-rata mahasiswa baru belum mengenal dunia pergerakan mahasiswa, organisasi mana yang merengkutnya kali pertama, biasanya menjadi pilihan baginya. Momentum awal semester gasal ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk mengenalkan HMI dan merekrut anggota baru. Selepas moment ini, sering kali perekrutan anggota baru kurang efektif.
Figur selalu menjadi perhatian publik, figur menjadi representasi "seperti apa" organisasi yang dia ikuti. Oleh karena itu, HMI harus memiliki fugur-figur yang ia "jual" kepada mahasiswa. Figur-figur tersebut menjadi representasi akan pemikiran-pemikiran yang berkembang di HMI, kultur HMI dan profesionalitas HMI sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan. Hal ini akan menyebabkan virus ketertarikan mahasiswa terhadap HMI.
Asrama mahasiswa atau kost binaan yang dimiliki HMI juga menjadi cara yang sangat efektif dalam perekrutan anggota baru. Karena asrama mahasiswa sudah dikondisikan ala HMI, mulai dari bacaan-bacaan yang ada didalamnya sampai pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama. Anggota baru dari asrama mahasiswa binaan ini, biasanya menjadi anggota HMI dengan kesadaran terhadap perjuangan ber-HMI karena sudah mulai mengenal HMI sejak sebelum menjadi anggota.
Kedekatan emosional seorang mahasiswa dengan salah satu atau beberapa kader HMI juga menjadi peluang besar untuk merekrut mahasiswa tersebut menjadi anggota HMI, karena kepercayaan sudah terbangun, meski baru sebatas antar personal.
Cara-cara diatas hanya sebagian dari banyak yang bisa ditempuh dalam merekrut kader baru. Startegi tersebut tentunya sebisa mungkin jangan hanya menggunakan satu cara, karena beberapa cara adalah saling mendukung. Cara apapun yang dipakai, pemahaman kader terhadap HMI; pemikiran, pluralitas maupun idependensi, kepercayaan kader terhadap HMI dan loyalitas serta komitmen ber-HMI kader manjadi kunci keberhasilan perekrutan anggota.
Setiap perguruan tinggi memiliki ke-khas-an masing-masing, karenanya startegi yang ditempuh dalam perekrutan kader bisa berbeda. Kepada kader-kader komisariat, selamat berjuang!


* Pengurus Bidang perkaderan HMI Cabang Semarang

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com