Kamis, 22 Januari 2009

Percayalah, kamu bisa berubah


Percayalah, kamu bisa berubah

Oleh: Naning Hidayah*


Manusia memang unik dengan keunikannya sendiri-sendiri. Ada yang tinggi, pendek, berpostur besar, kurus, berkulit putih, hitam, ada yang pintar, cerdas, ada yang sabar, pemarah, penyayang dan macam-macam lainnya. Tapi satu hal yang pasti, manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tak ada yang sempurna. Mungkin, hampir semua dari kita sepakat akan hal tersebut. Nah, aku ingin bercerita tentang satu hal itu.
Terkadang, seringkali aku dengar ungkapan "Aku ya….orangnya begini. Gak bisa dirubah.". Bahkan tak jarang ditambah dengan "ini sudah bawaan,", "sudah dari sananya" atau "watakku sudah begini". Ya. Kita semua memang memiliki kekurangan. Tapi parah dan fatal akibatnya jika muncul ungkapan-ungkapan seperti diatas. Sebuah bentuk kepasrahan, takdir dan cap negatif atas diri kita sendiri. Memang sih, tiap manusia punya watak yang berbeda-beda tetapi kalau sudah pasrah, berhubungan dengan takdir maka itu bukan perkara sepele karena menyangkut Tuhan-seperti lagu Desi Ratnasari yang bermasalah dan disensor karena menyebut takdir-.
Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan. Artinya bahwa fitrah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah sebuah potensi kesucian yang akan semakin membawa manusia dekat kepada Sang Kudus. Jika ternyata muncul sifat buruk dalam diri manusia pastinya bukan merupakan takdir dari Allah yang artinya bisa dirubah dan diperbaiki.
Persoalannya adalah pertama, apakah dia menyadari sifat buruknya tersebut dan kedua apakah dia sudah berusaha merubahnya. Sebab, tidak jarang juga ada orang yang menyadari tetapi menganggap sifat tersebut sebagai sesuatu yang forgiven. Sehingga muncul ungkapan-ungkapan seperti diatas. Watakku memang begini. Titik. Dan dampak yang luas lagi kalau sudah menyangkut jamaah, masyarakat, teman. Kita bias dibuat "makan hati" dengannya.
Kesempurnaan hanya milik Allah, Kata Dorce. Tidak ada manusia yang sempurna koq. So, kita gak usah pesimis dan pasrah dengan keadaan. Orang yang sudah berusaha meskipun gagal, lebih baik daripada orang yang tidak berusaha sama sekali.

* Saat ini tercatat sebagai pengurus Korp Pengader Nasional (KPN) PB HMI

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com