Senin, 02 Juni 2014

MAHASISWA KOLOT,TANTANGAN BAGI HMI UNTUK MENCIPTAKAN STRATEGI BARU DALAM PERKADERAN



Oleh: Beta Wijaya (Komisariat FPBS Universitas PGRI Semarang)


Sekarang ini untuk mengkader mahasiswa bukanlah hal mudah. Memang sangat sulit menghadapi mahasiswa sekarang ini. Walaupun pada era setelah reformasi ini begitu demokratis namun hal ini sama sekali tidak memperkuat jiwa kekritisan seorang mahasiswa. Mereka acuh tak acuh menghadapi kebobrokan bumi pertiwi ini, hal ini mungkin di karenakan mereka sudah teracuni oleh era globalisasi ini yang membuat mahasiswa menjadi terlena dan kolot.

Padahal pada zaman era orde baru seluruh mahasiswa se-Indonesia bersatu padu merebut demokrasi untuk pembebasan otoriter ini, demi untuk kemajuan tanah air tercinta ini dari kekangan sang otoriter dan kroni-kroninya, dan khususnya untuk kebebasan berdemokrasi oleh seluruh rakyat, padahal pada dasarnya pemerintah itu bekerja hanya untuk rakyat. Mengenai kebobrokan mahasiswa sekarang ini membuat si penjajah negeri sendiri menjadi merajalela

Dalam usaha mengembalikan jati diri mahasiswa HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) turut berupaya didalamnya. Salah satunya dengan melalui kegiatan-kegiatan, Misalnya diskusi- diskusi intelektual dan kegiatan social. Pada realitas sekarang mahasiswa masih banyak yang kolot sehingga mereka malas dalam berkegiatan apalagi diajak untuk aktif dalam kegiatan ber HMI sehingga dibutuhkan strategi-strategi khusus dalam usaha merekrutnya. “Dalam perkaderan HMI ini, pengkader mempunyai suatu upaya-upaya yang salah satunya adalah pendekatan secara personal yaitu dengan cara mengajak melalui hobi-hobi atau minat sasaran yang akan dijadikan kader ’’ ujar, Hasan Fuadi (21) Ketua KPC (Korp Pengkader Cabang).

Selain itu beliau juga menegaskan selain melalui pendekatan personal seorang pengader harus memiliki suatu inovasi dalam hal upaya perkaderan di era sekarang ini. Salah satunya dengan memanfaatkan dunia maya ini yang sangat mudah sekali diakses dimanapun dan kapanpun. Hal ini memudahkan untuk mencari kader-kader penerus generasi dengan melalui pendekatan di jejaring social misal facebook, twitter dan lain sebagainya. Ini sangat memungkinkan karena dunia maya bukanlah dunia bawah mimpi lagi, namun dunia maya sudah membaur dengan dunia nyata, bahkan sekarang itu adalah kebutuhan bagi penghuni dunia nyata saat ini.

 Mengenai kesulitan pencarian kader pada jaman kolot sekarang ini membuat mahasiswa  menjadi berpikiran kolot, hal ini memanglah sangat sulit memperangi jiwa kekolotan mereka oleh karena itu harus selalu berinovasi dalam strategi perkaderan ini memanglah bijak dilakukan demi keberlangsungan dan loyalitas HMI. Namun walau hanya ada 1 atau 2 kaderpun itu tak masalah, asal mereka tetap kritis dan selalu berjuang demi HMI dan terutama demi bumi pertiwi yang jaya ini.


*Tulisan dimuat dalam Majalah Ber-SUARA LAPMI Cabang Semarang Edisi XXVII Maret 2014M/1435 H
Info & Berlangganan : 085640281855

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com