This is default featured slide 1 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 2 title

Foto Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 3 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 4 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

This is default featured slide 5 title

Majalah Bersuara LAPMI Cabang Semarang

Kamis, 29 Januari 2009

Konferensi HMI Cabang Semarang

HADIRILAH SEMARAK AGUNG HMI CABANG SEMARANG
DALAM:

KONFERENSI CABANG HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG SEMARANG
Hari/tanggal : Jum'at, 30 Januari 2009
Tempat : Gedung DPW PKB Jawa Tengah. Karanganyar Mangkang Semarang
Cp : Thohir :081326007674
Ninik : 085290095480

DAN

MUSYAWARAH CABANG LEMBAGA PERS MAHASISWA ISLAM
Hari/tanggal ` : Minggu, 1 Februaiu 2009
Tempat : Gedung DPW PKB Jawa Tengah. Karanganyar Mangkang Semarang
Cp : Udin :085226212625
Lukni :085641282957

Minggu, 25 Januari 2009

DAMPAK PEMILU PADA EKONOMI RAKYAT


DAMPAK PEMILU PADA EKONOMI RAKYAT
Oleh: Syarif AKP*

Pemilu sebentar lagi akan terlaksana. Pesta rakyat lima tahunan memilih presiden dan legislative akan berlangsung pada bulan april 2009. Negara akan melakukan hajatan yang besar ini tentunya membutuhkan dana yagn banyak. Disamping itu, mereka yang maju pada pemilihan juga mempersiapkan segala cara supaya mendapat suara banyak dari rakyat. Rakyat adalah actor utama dalam pemilihan sehingga disebut suara rakyat adalah suara tuhan.
Sumpah untuk mensejahterakan rakyat terucap dan tertulis dimana-mana. Politik uang yaitu dengan membeli suara sudah hal yang pasti dan terbiasa di Negara ini. Seperti yang sudah-sudah pemilihan kepala daearah , rakyat dengan ikhlasnya menukarkan kesejahteraan dengan lembaran uang sehinga mereka yang punya uang yang sangat berpeluang untuk jadi pemimpin negeri ini.
Berkah Pemilu Pada Ekonomi Rakyat
Disisi lain, pemilu juga bisa menjadi berkah yang sangat besar bagi perekonomian rakyat. Karena pesta lima tahunan ini akan meningkatkan permintaan makanan, minuman, poster dan kebutuhan-kebutuhan kampanye sehinngga roda perekonomian semakin bergerak lebih baik dari keadaan semula.
Politik uang yang dilakukan para caleg akan meningkatkan tingkat konsumtif masyarakat. Inflasi untuk sementara bisa dikendalikan kembali karena banyaknya uang yang beredar sehigga akan menyebabkan Multi Player Effect yang baik dalam berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu pemerintah yang jadi diharapkan dapat memberikan suntikan pada sektor ekonomi rakyat atau ekonomi riil. Sektor ekonomi rakyatlah yang sangat kebal dari gempuran krisis tetapi karena kebijakan pemerintah yang tidak mendukung mengakibatkan mereka surut.
Perlunya Demokrasi Ekonomi
Kemiskinan dan pengangguran di negeri yang kaya raya ini adalah sangat banyak sekali. Beberapa kali pemilihan umum tidak menghasilkan pemimpin yang bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Kebijakan persiden SBY yang akhir-akhir ini manis hanya bagai permen politik yang akan memberikan kenikmatan sesaat saja.
Soal kesejahteraan rakyat pemerintah memang harus berperan lebih banyak. Menurut Mill pemerintah bukan hanya mengatur supaya orang tidak rebut, tapi pemerintah harus mengatur pembagian hasil produksi secara memadai. Perluasan kegiatan pemerintah dalam masalah itu secara serius merupakan ukuran apakah dia berhasil membawa masyarakat ke kondisi hidup yang lebih baik. Atau dengan kata lain apakah demokrasi diterpakan pemerintah.
Inti pokok dalam demokrasi ekonomi(ekonomi kerakyatan, usaha kecil dan koperasi atau kebijakan populisme) adalah system ekonomi yang lebih mementingkan rakyat bukan hanya sebagian kelompok individu. Implementasi dalam hal ini bisa dengan memebantu kegiatan ekonomi rakyat/ sektor riil khususnya kaum pribumi atau dengan fungsialisasi koperasi yang bisa berperan sebagai convertailing power.
Krisis tahun 1999 menunjukan bahwa produk domestic bruto(PDB) meningkat karena pengusaha kecil dan menengah semakin banyak dan terus meningkat sedangkan pengusaha besar cenderung menurun. Peningkatan PDB itu juga diikuti dengan penarikan tenaga kerja yang semakin banyak.
Oleh karena itu, pemerintah kededepan harus semakin sadar dan tidak ragu-ragu untuk mengguanakan paradigma pembangunan yang bertumpu pada usaha kecil dan koperasi sehingga struktur ekonomi akan menjadi ideal, dimana tidak hanya segelintir orang yang menguasai asset ini melainkan sebagian besar masyarakat. Pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melihat keadaan yang demikian. Maka pemilu harus disikapi dengan lebih bijak agar bangsa ini bisa dipimpin oleh mereka yang beroerientasi pada kesejahteraan rakyat. Antara golput dan tidak bukan suatu hal yang benar dan salah atau haram dan tidak. Angka golput yang besar juga bisa menjadi suatu control social bagi pemrintah untu lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
* Mahasiswa AKP Widyabuana Semarang dan saat ini diamanahi menjadi Ketua HMI Komisariat AKP Widyabuana Semarang

Sabtu, 24 Januari 2009

HMI Semarang aksi untuk palestina


[ Selasa, 06 Januari 2009 ]
Prihatin Palestina, Mahasiswa Bakar Diri

SEMARANG - Apa yang dilakukan Lukni Maulana benar-benar nekat. Untuk menunjukkan keprihatinannya yang mendalam atas invasi Israel ke Palestina, pemuda 24 tahun ini rela membakar dirinya. Untungnya, mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo angkatan 2003 ini tidak menderita cedera serius. Ia hanya mengalami luka lecet-lecet kecil di bagian pergelangan kaki dan tangannya.
Aksi nekat itu dilakukan Lukni dalam aksi keprihatinan bersama 50-an massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di bundaran Tugu Muda Semarang Senin (5/1). "Saya sudah yakin tidak apa-apa, karena sudah disertai perhitungan matang. Lagipula saya sudah pakai pengaman," kata Lukni usai melakukan aksi gendeng-nya tersebut.
Tak urung, aksi bakar diri itu pun mendapat perhatian masyarakat dan pengguna jalan yang melintas di sekitar Tugu Muda. Arus lalu lintas sempat tersendat, karena pengguna jalan melambatkan kendaraannya hanya untuk melongok aksi nekat Lukni. Namun kemacetan tidak berlangsung lama, karena aksi bakar diri hanya berlangsung tak lebih dari 2 menit.
Koordinator aksi Agus Thohir mengatakan, aksi keprihatinan HMI Cabang Semarang ini digelar serentak di 11 titik di Kota Semarang. Di antaranya, dilakukan di pertigaan jalan tol Gayamsari, Jalan Kartini, perempatan Bangkong, perempatan Milo, dan Tugu Muda. Aksi didukung perwakilan HMI dari Undip, IAIN Walisongo, Udinus, Unwahas, dan IKIP PGRI.
Di setiap aksinya, aktivis HMI menyebarkan selebaran, serta menghimpun dana sumbangan dari masyarakat. Pengumpulan dana ini rencananya akan dilakukan selama tiga hari hingga Rabu (7/1) besok. Selanjutnya, dana yang terkumpul akan disumbangkan ke Palestina melalui Gerakan Muslim Muda se-Asia di Jakarta. "Selama 10 hari penyerangan Israel, telah menewaskan 400 lebih muslim Palestina. Tidak ada jalan lain bagi kita sesama muslim untuk membantu dalam hal apapun. Dan, kami menyediakan diri untuk menyalurkan bantuan tersebut," kata Thohir. (dib/aro)

Iklas Sebuah Kunci Ketenangan Hidup


Tuhan Allah menciptakan manusia di bumi ini adalah untuk menjadi “khalifah”, menjadi “pemimpin” alam dunia. Tujuan-Nya pastilah agar manusia ini menjalani kehidupannya dengan bahagia, sehingga bisa menikmati kehidupan; dan bukan untuk menjadi gelisah dalam keraguan serta kekalutan hidup.

Sekarang ini kita berada di era Modern, era Globalisasi kata orang. Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah orang berusaha terlalu keras, sangat memacu dirinya mati-matian demi untuk mengejar dan meraih tujuannya. Orang sudah terlalu kejam bersikap, bahkan terhadap dirinya sendiri.

Setiap hari kita bisa melihat banyak sekali orang yang selalu terburu-buru, sangat gelisah bahkan kalut dalam setiap langkahnya. Kadang kita juga sering melihat orang yang kelihatannya begitu santai secara fisik, tetapi kalau diamati lebih dalam, terlihat dari sorot mata dan pancaran aura dirinya yang mengatakan bahwa sebenarnya mereka juga gelisah seperti yang lainnya. Mereka ini hanya pandai berpura-pura menutupi kegelisahan dan kekalutannya saja.

Jutaan orang pada masa ini menderita “ketegangan syaraf” kelewat batas. Sepertinya saat ini penyakit ketegangan dan kegelisahan sudah begitu mewabah di dunia. Penyebarannya begitu cepat, mengalahkan penyakit influenza. Sekarang pun sudah menjadi hal langka sekali; orang yang bisa tenang, santai dalam pengertian sesungguhnya, bukan tenang yang pura-pura. Sebagaimana yang ditulis Catullus, seorang penyair Romawi, ribuan tahun lalu: “Ah, apa yang lebih nikmat daripada mengesampingkan kekhawatiran, ketika pikiran meletakkan bebannya. Dan setelah melakukan perjalanan jauh, kita pulang ke rumah lagi, dan beristirahat di sofa seperti yang kita dambakan”.

Pada zaman sekarang ini, sungguh sangat sedikit orang yang bisa beristirahat, sebagaimana ungkapan Catullus tersebut. Istirahat yang benar-benar istirahat, rileks, santai yang sesungguhnya, tidak mengalami “ketegangan mental”…memang tidak mudah untuk bisa menjalaninya. Akan tetapi, ada satu saran kunci agar Anda bisa memperoleh ketenangan hidup ini, yaitu: SELALU BERSIKAP IKHLAS dalam setiap apa pun yang Anda lakukan.

Salam Luar Biasa Prima!

Kamis, 22 Januari 2009

Formatur baru hmi komisariat semarang

SELAMAT ALTAS TERPILIHNYA

1. MUHAMMAD ROHMAT (FORMATUR HMI FPMIPA IKIP PGRI SEMARANG)
2. ZAIMUL HAK (FORMATUR HMI UNNES SEMARNG)

SEMOGA DAPAT MENGEMBAN AMANAH DAN ALLAH MERIDHOI

HMI dan Mobilitas Kader


HMI dan Mobilitas Kader

Oleh: Haryanti*


Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi pluralitas yang menjadikan daya tarik bagi mahasiswa yang menghargai ke-bhineka-an, serta daya tarik bagi para akademisi yaitu menjunjung kearah pemikiran yang beragam. Selain hal itu independensi menjadikan HMI dikagumi banyak kalangan. Ketigal hal tersebut harus selalu ada di tubuh HMI untuk mencetak kader yang siap menghadapi berbagai tantangan pasca di HMI, serta sebagai daya tawar HMI dalam merengkut anggota baru.
Pemahaman inilah yang menjadi salah satu bekal utama kader dalam menawarkan HMI kepada masyarakat selain komitmen dan kepercayaan kader terhadap HMI. Sebagian besar kader yang belum mengenal HMI dengan segala seluk beluk yang melingkupinya belum meyakini HMI sebagai wadah perjuangan yang mampu mencetak mahasiswa Islam menjadi insan cita yaitu insan ulul albab. Keraguan akan keberhasilan HMI ini menjadikan kader minder ditengah-tengah masyarakat, untuk menunjukan ke-HMI-annya, apalagi mengajak orang lain untuk bergabung dalam barisan HMI.
Selama ini telah ditempuh banyak cara dalam merekrut anggota HMI. Perbedaan situasi dan kondisi pada zamannya, menyebabkan startegi dan taktik merekrut anggotapun berbeda. Pada masa orde baru, pembohongan terhadap calon anggota mungkin merupakan startegi paling efektif salam memperoleh peserta Basic Training (LKI), karena menempatkan diri sebagai organisasi yang tidak direstui pemerintah akan menjadikan HMI dijauhi, bahkan dapat membahayakan HMI jika dilaporkan ke aparat.
Di zaman serba bebas saat ini, keterbukaan adalah kebutuhan, terbuka terhadap hal-hal baru dan terbuka akan identitas diri kepada masyarakat. Keterbukaan dalam mengenalkan dan menawarkan HMI juga menjadi kebutuhan, manakala kita ingin tahu tentang daya tawar HMI dan untuk memperoleh anggota baru yang sadar akan perjuangan ber-HMI.
Perekrutan anggota baru HMI dapat ditempuh dengan berbagai cara, diantaranya dengan memanfaatkan momentum, penampilan figur, asrama mahasiswa dan pendekatan personal.
Jangan sampai kehilangan moment karena kehilangan momentum berarti kita telah kehilangan satu kesempatan besar. Misalnya; awal perkulihahan semester gasal adalah moment tepat "berburu" calon anggota baru. Rata-rata mahasiswa baru belum mengenal dunia pergerakan mahasiswa, organisasi mana yang merengkutnya kali pertama, biasanya menjadi pilihan baginya. Momentum awal semester gasal ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk mengenalkan HMI dan merekrut anggota baru. Selepas moment ini, sering kali perekrutan anggota baru kurang efektif.
Figur selalu menjadi perhatian publik, figur menjadi representasi "seperti apa" organisasi yang dia ikuti. Oleh karena itu, HMI harus memiliki fugur-figur yang ia "jual" kepada mahasiswa. Figur-figur tersebut menjadi representasi akan pemikiran-pemikiran yang berkembang di HMI, kultur HMI dan profesionalitas HMI sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan. Hal ini akan menyebabkan virus ketertarikan mahasiswa terhadap HMI.
Asrama mahasiswa atau kost binaan yang dimiliki HMI juga menjadi cara yang sangat efektif dalam perekrutan anggota baru. Karena asrama mahasiswa sudah dikondisikan ala HMI, mulai dari bacaan-bacaan yang ada didalamnya sampai pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama. Anggota baru dari asrama mahasiswa binaan ini, biasanya menjadi anggota HMI dengan kesadaran terhadap perjuangan ber-HMI karena sudah mulai mengenal HMI sejak sebelum menjadi anggota.
Kedekatan emosional seorang mahasiswa dengan salah satu atau beberapa kader HMI juga menjadi peluang besar untuk merekrut mahasiswa tersebut menjadi anggota HMI, karena kepercayaan sudah terbangun, meski baru sebatas antar personal.
Cara-cara diatas hanya sebagian dari banyak yang bisa ditempuh dalam merekrut kader baru. Startegi tersebut tentunya sebisa mungkin jangan hanya menggunakan satu cara, karena beberapa cara adalah saling mendukung. Cara apapun yang dipakai, pemahaman kader terhadap HMI; pemikiran, pluralitas maupun idependensi, kepercayaan kader terhadap HMI dan loyalitas serta komitmen ber-HMI kader manjadi kunci keberhasilan perekrutan anggota.
Setiap perguruan tinggi memiliki ke-khas-an masing-masing, karenanya startegi yang ditempuh dalam perekrutan kader bisa berbeda. Kepada kader-kader komisariat, selamat berjuang!


* Pengurus Bidang perkaderan HMI Cabang Semarang

STARTING POINT TOWARD A CHANGE


STARTING POINT TOWARD A CHANGE

oleh: Retno Aprillia*


One evidence which will never cheat is your life
Look for at neighbor’s garden which in flower
Surely, You never find it
Togetherness, sincerity in struggling, and sacrifice is indivisible matter

(Femyla As-Sa’diyah; 2008)
An endless change is how we act consciously and head for detected, survive and make a change is my first aim live here. Now, we are faced with the real common enemy and automatically we must be alert in this world. HMI conveys many values that can make somebody feel that this is their real life. Real evidence that we require to make a move is caused by a grind and injustice in all aspect. Every society own the values believed with. Dimiciling value in a society not only as life guide but also as meaning giver for charitable its member. Harmony value can differentiate which is there are in a society become a beautiful life panorama. Therefore, values is always viewed as vitally something even hold high by all member a society.
If we express our felling when join in this community, no words can be said. Students in University usually have different perception when look into the organization itself, even they don’t care about their responsibility. When we join with a community and association, firstly we have the same mission and goal of course, from that point I feel HMI is the suitable community of Islamic Students that can explore their capability in managing time, people, system, etc. But the basic thing that can build our awareness is our belief. Islam give the biggest contribution in human being QS. Ali Imron : 19

This verse tells that Islam is the best of life. Allah declares that Islam the perfect religion for Human being and the universe.
Ulil Albab as name that given for a human ask us to think and do with a reference. For example: We must know why we live in this world, what is our aim, and what should we do?? That questions must be answered by yourself of course with Tauhid perceptions. What a beautiful ISLAM it is. So, what will you wait for now. Let join us if you care and aware about your duty in this world as a human. Because a change never be done by yourself and now. Save struggling for Allah. Last but not least, I just want to say thank you for Allah that make us as family and please don’t separate us and gathered in the heaven Amin…Thanks for all Mujahid and Mujahidah in HMI Allah blesses you and your family. Yakin Usaha Sampai…..(femyla)


* Kader HMI FPBS IKIP PGRI Semarang

INSAN ULIL ALBAB: HARAPAN MASYARAKAT INTRNATIONAL


INSAN ULIL ALBAB: HARAPAN MASYARAKAT INTRNATIONAL

Oleh : Tasropi, S.Kel*


Era globalisasi selalu ditandai dengan keterbukaan dan arus informasiyang sebegitu cepat. Perubahan yang terjadi di suatu pelosok negeribisa diketahui oleh masyarakat dunia dalam hitungan waktu yang cepat.Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi dan komunikasi sedemikianpesatnya. Dunia seakan berada pada satu "global village" yangmenghilangkan sekat-sekat antar negara. Ini terutama karenaperkembangan teknologi informasi telah menjadi konsumsi wajib bagiwarga dunia.

Hilangnya batas negara pun sangat dirasakan dalam bidangekonomi. Arus modal sedemikian liarnya merwambah ke seluruh pelosokdunia tanpa ada pengendali yang mampu memegang tali kekangnya. Liarnyaarus modal ini menjadikan masyarakat dunia berada pada 'rimba'pertarungan bebas, dimana yang kuat memakan yang lemah dan yang lemahseakan semakin lemah tinggal menunggu seleksi alam untuk disingkirkan,seakan membenarkan teori Darwin tentang "survival of the fittest".Bayangkan saja pendapatan seorang terkaya di dunia bisa mengalahkanpendapatan satu negara miskin. Hingga hiperinflasi yang terjadi diZimbabwe seakan peristiwa yang tak terlalu mengejutkan, sepotong rotidi Zimbabwe bisa seharga 10 Miliyar Dolar Zimbabwe (10.000.000.000,-ZWD).

Liarnya arus modal asing dan pertukaran mata uang yangspekulatif memungkinkan terjadinya fenomena tragis ini.Adanya fenomena semacam ini, bukanlah suatu kejadian yang berdirisendiri. Masih banyak fenomena-fenomena lain yang seakan mengundangtanya "Ada Apa Dengan Dunia?". Jika kita mau melihat lebih jernih adaapa di balik fenomena-fenomena itu, kita akan menemukan neumena yangsebenarnya. Kita mungkin bisa mengatakan ini akibat "paradigma duniayang menyesatkan". Dus.

Kapitalisme selalu menjadi lakon utama dalamkita membincangkan masalah dunia. Wjah dunia bagaimana pun akan tetapberubah, tapi perubahan itu yang mesti kita control. Jangan samapiperubahan yang terjadi semakin menempatkan manusia pada jurangkehancurannya, dehumanisasi. Manusia seakan bukan lagi manusia, disatu sisi dia berlaku seperti robot, yang hanya deprogram untukmenjadi sekrup-sekrup system superindustri global, di sisi lainmanusia berlaku seperti hewan yang bersaing satu sama lain tanpamemperhatikan nilai-nilai kemanusiannya. Akibatnya terjadi dekadensimoral, hilangnya nilai etika dan simulacra wujud manusia. Dimanamanusia akan kehilangan jati dirinya.

Dunia tak slamanya suram selama masih ada orang-orang yang memikirkannasibnya dan berusaha menubahnya kearah yang lebih baik. Keresahan iniakan melanda kaum intelektual di manapun di seluruh dunia. Orang-oranginilah yang diharapkan sebagai "creative minority" dalam memberikansolusi alternative untuk menjawab persoalan yang dihadapi olehmasyarakat dunia saat ini. Dalam terminology Al Quran inilahorang-orang yang disebut sebagai Ulil Albab, orang yang selalu resahmemikirkan nasib dunia dan seisinya.

Dunia dalam masa globalisasi inisemuanya serba global, ada kapitalisme global, pemanasan global,informasi global, krisis keuangan global dan lain-lain. Intinya segalasesuatu sifatnya bisa menjadi global, oleh karenanya akan dirasakanakibatnya oleh masyarakat di seluruh dunia. Seperti krisis keuanganglobal saat ini, yang semula hanya sejumlah kecilperusahaan-perusahaan besar di Amerika ternyata berimbas juga keEropa, Afrika dan Asia. T

entu Indonesia termasuk negara yang beradadalam keresahan ini, sampai-sampai harus mengemis kembali ke IMF danWorld Bank.Kembali ke Ulil Albab, terminology yang menjadi jargon kebanggan HMI.Karakter cita ideal yang ingin dicapai untuk kader-kadernya. Tentunyaharus melalui usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapainya, sehinggakarakter : mujahid, muabid, mujadid, mujtahid dan mubaligh bukansesuatu yang utopis dan hanya bisa dicapai di alam mimpi.Karakter-karakter itu memang suatu yang normative dan perluinterpretasi yang rigid untuk bisa menjadi sesuatu yang fungsional.

Maksudnya karakter-karakter itu diejowantahkan oleh kader dalampribadi yang dinamis dan bisa menjawab persoalan apapun yang menjaditanggung jawabnya. Tentu ini perlu penafsiran cerdas untuk bisamenjawab persoalan kontemporer yang dihadapi manusia (masyarakatinternasional) saat ini, jika terminology ulil albab ini memangdimaksudkan ke arah sana. Misalnya mujahid kita artikan sebagaipribadi yang berani dan berintegritas, muabid pribadi yangberdedikasi, mujadid pribadi yang inovatif, mujtahid pribadi yangsolutif, dan mubaligh adalah pribadi yang dinamis dan progresif.

Oleh karena terminology ulil albab bersumber dari istilah "berbau"agama maka unsur utama pembangun karakter ini adalah keberimanan.Dimana unsur keberanian, inofvasi dan daya kritis semua bersumber danbermuara pada keberimanan itu sendiri. Segala sesuatunya mestidipertanggung jawabkan kepada Tuhan.Melihat persoalan dunia yang kita hadapi saat ini dengan kondisi HMIyang juga menhadapi berbagai macam persoalan terutama internalnya,memang bukan perkara mudah untuk mencapai "cita-cita suci" ini. Olehkarenanya kita mentasbihkan diri sebai organisasi perjuangan danperkaderan. Dinamakan perjuangan karena hal yang ingin dicapai masihterlalu jauh dan dikatakan perkaderan karena mesti ada orang-orangyang mesti kita didik, kita persiapkan dan kita arahkan untuk mencapaicita-cita ini. Ulil albab adalah 'man of the future' yang akanmenjawab persoalan-persoalan saat ini dengan melihat jauh ke depan,bukan melulu berorientasi pada masa lalu (romantisme) dan berkeluhkesah dengan apa yang dihadapi saat ini (pragmatisme). Kejayaan masalalu boleh kita anggap sebagai pemacu semangat bukan tujuan dan masakini sebagai modal dalam mengahadapi persoalan di masa depan.

Selalu saja menjadi sorotan bahwa HMI mendidik orang menjadi pemimpinyang berorientasi pada kekuasaan. Libido politik memang selalumenggiurkan dan banyak orang yangterjebak di dalamnya. Akan tetapikeinginan untuk berada pada inner circle kekuasaan, tanpa ditopangkemampuan yang mumpuni dan integritas moral yang cukup hanya akanmenjadikan lahirnya pemimpin-pemimpin yang menopang peradaban rapuhini. Lebih baik menajadi pemimpi, jika mimpinya adalah mengubahperadaban daripada menjadi pemimpin tapi menopang peradaban kapitalisdan hanya menjadi sekrup-sekrup dari system global yang ada.Ulil albab mungkin hanya akan berperan layaknya sebongkah batu yangakan menjadi pondasi bagi peradaban masa depan, atau juga sebutirpasir yang menyusun tembok peradaban Tauhid (Islami) bagi kehidupanmanusia yang akan datang. Maka "The End of Capitalisme" bukan teriakanpepesan kosong orang-orang yang sedang ngelindur.
* Ketua Korp Pengader Cabang (KPC) HMI Cabang Semarang 2007-2008

Percayalah, kamu bisa berubah


Percayalah, kamu bisa berubah

Oleh: Naning Hidayah*


Manusia memang unik dengan keunikannya sendiri-sendiri. Ada yang tinggi, pendek, berpostur besar, kurus, berkulit putih, hitam, ada yang pintar, cerdas, ada yang sabar, pemarah, penyayang dan macam-macam lainnya. Tapi satu hal yang pasti, manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tak ada yang sempurna. Mungkin, hampir semua dari kita sepakat akan hal tersebut. Nah, aku ingin bercerita tentang satu hal itu.
Terkadang, seringkali aku dengar ungkapan "Aku ya….orangnya begini. Gak bisa dirubah.". Bahkan tak jarang ditambah dengan "ini sudah bawaan,", "sudah dari sananya" atau "watakku sudah begini". Ya. Kita semua memang memiliki kekurangan. Tapi parah dan fatal akibatnya jika muncul ungkapan-ungkapan seperti diatas. Sebuah bentuk kepasrahan, takdir dan cap negatif atas diri kita sendiri. Memang sih, tiap manusia punya watak yang berbeda-beda tetapi kalau sudah pasrah, berhubungan dengan takdir maka itu bukan perkara sepele karena menyangkut Tuhan-seperti lagu Desi Ratnasari yang bermasalah dan disensor karena menyebut takdir-.
Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan. Artinya bahwa fitrah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah sebuah potensi kesucian yang akan semakin membawa manusia dekat kepada Sang Kudus. Jika ternyata muncul sifat buruk dalam diri manusia pastinya bukan merupakan takdir dari Allah yang artinya bisa dirubah dan diperbaiki.
Persoalannya adalah pertama, apakah dia menyadari sifat buruknya tersebut dan kedua apakah dia sudah berusaha merubahnya. Sebab, tidak jarang juga ada orang yang menyadari tetapi menganggap sifat tersebut sebagai sesuatu yang forgiven. Sehingga muncul ungkapan-ungkapan seperti diatas. Watakku memang begini. Titik. Dan dampak yang luas lagi kalau sudah menyangkut jamaah, masyarakat, teman. Kita bias dibuat "makan hati" dengannya.
Kesempurnaan hanya milik Allah, Kata Dorce. Tidak ada manusia yang sempurna koq. So, kita gak usah pesimis dan pasrah dengan keadaan. Orang yang sudah berusaha meskipun gagal, lebih baik daripada orang yang tidak berusaha sama sekali.

* Saat ini tercatat sebagai pengurus Korp Pengader Nasional (KPN) PB HMI

Jumat, 16 Januari 2009

HIJRAH DAN PERUBAHAN DIRI*


HIJRAH DAN PERUBAHAN DIRI*


Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 100)


Hijrah merupakan moment monumental yang digoreskan Nabi Muhammad. Hijrah secara etimologi berasal darai kata “hajara” yang memiliki arti menghindar atau berpisah. Sedangkan secara trimonologi memiliki makna sebuah peristiwa besar yang dilakukan Nabi Muhammad berupa perjalanan dari Makkah ke Madinah (dulu ”Yatsrib”). Perjalanan yang dimaksud disini merupakan perpisahan peradaban di Makkah yang banyak fitnah dan kebohongan, perpisahan ini untuk mengihindari hal yang buruk, tidak benar, dan segala hal yang tidak di ridhoi Allah.
Kota Yatsrib menjadi tujuan hijrah dikarenakan masyarakatnya yang memiliki toleransi dan menghargai kaum lain. Dalam perjalanan menuju Madinah, kemudian Nabi, Sahabat dan Rombongan ditolong penduduk setempat. Sikap penolong penduduk Madinah inilah yang kemudian masyarakatnya disebut dengan ”kaum anshar” (penolong). Dari pertolongan inilah kemudian mereka yang selalu berpegang teguh kepada tali Allah menjalin persaudaraan Islam (ukhuwah islamiyyah). Rasa persaudaraan Islam inilah yang semakin menguatkan posisi Islam pada saat itu, melalui rasa saling memiliki dan tanggung jawab kemudian dibangunlah benteng Islam dan peradaban baru. Dari pembengungan peradaban tersebut Yatsrib menjadi peradaban maju, yang kemudian nama Yatsrib diganti menjadi Madinah yang berarti ”kota”. Perubahan ini yang menjadi dasar konsep peradaban tamadun atau masyarakat madani (civiel society).
Di sebutkan pada ayat diatas bahwa hijrah dijalan Allah memiliki makna perpisahan untuk menjadi yang lebih baik. Dalam artian diarus globalisasi yang sudah tidak terbendung ini, kita dituntut untuk melakukan hijrah dalam menjauhi segala perbuatan yang dilarang baik berupa kemungkaran dan kemaksiatan. Sebab Allah telah melimpahkan disetiap perjalanan untuk melakukan hijrah berupa rizki yang terbentang di bumi. Hal ini mengisyaratkan bahwa ketika kita melakukan hijrah, Allah selalu memberikan kita pencerahan baik berupa rizki maupun limpahan rahmat dan nikmat.
Bahkan barangsiapa mati dalam melakukan hijrah maka Allah telah menganugerahkan dia pahala dan tentunya aroma surga akan menyegarkan seluruh tubuhnya. Hijrah dapat pula mengandung isyarat untuk melakukan perjalanan menuju ”jihad fi’sabilillah”, berpisah dengan sesuatu yang tidak di ridhoi dan berjuang atau berperang melawan hawa nafsu ketamakan, keserakahan dan kejahiliyahan.
Hijrah juga berarti pindah dari suatu tempat ke tempat yang lebih baik yang memberikan jaminan kebahagiaan dan keselamatan. Dalam peristiwa hijrah Nabi Muhammad mengisyaratkan perubahan yang lebih baik. Bahkan sebelum peristiwa hijrah ini, ada satu kisah dari Ashabul Khafi dalam melaukan hijrah yaitu upaya menghindar dari penguasa yang zalim. Kemudian Allah menyelamatkanya menuju gua dan ditidurkannya para Askabul Uhudu tersebut bersama seekor anjing yang selalu menemani perjalannya.
Dari sedikit uraian diatas dapat ditarik sedikit pengertian bahwa hijrah bukan berarti suatu peristiwa yang hanya dilakukan pada masa itu akan tetapi hijrah juga dapat dilakukan di era sekarang seperti halnya peristiwa Ashabul khafi.
Melihat kenyataan zaman modern ini telah banyak ketimpangan dan kejahiliyahan baru, maka kita dituntut untuk melakukan hijrah. Bahkan dalam hijrah tersebut kita ada tuntutan membangun startegi untuk bekal jihad yaitu perubahan menjadi yang lebih berarti dan bermakna.
Marilah kita bermuhasabah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad ini dengan sedikit mendalami makna yang tersembunyi. Kita bisa melakukan hijrah pada detik ini; pertama, hijrah aqliyah (akal) yaitu berusaha untuk berfikir maju (progresif) sebab perubahan zaman yang begitu cepat dengan kecangihan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut umat Islam untuk selalu berproses menjadi yang terdeparn dalam setiap bidang. Kedua, hijrah nafsiyah (nafsu diri) melalui perubahan yang terus berkelanjutan dari perbuatan yang tidak baik menjadi baik, tidak berarti menjadi berarti. Selalu mengasah emosional dengan berperilaku dan bersikap sesuai ajaran Islam dan memperkaya spiritual dengan mendekatkan diri dan bersujud ke pangkuan-Nya. Ketiga, hijrah amaliyah (perbuatan) yaitu dengan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan syariat dan selalu melakukan amal shalih.
Melalui perubahan diri menuju hijrah yang di ridhoi inilah akan dibukakan pintu rahmat. Setelah membekali diri dengan hijrah ada tuntutan berupa jihad yaitu dengan memberikan tauladan hijrah kepada keluarga, kerabat, dan lingkungan masyarakat. Melalui ketauladanan tersebut akan terbangun kesadaran diri menuju kesadaran kolektif yang pada akhirnya tumbuh ”ukhuwah islamiyyah” yaitu menuju masyarakat madani atau peradaban yang di ridhoi Allah. Amin

Waktu Subuh, 29/12/08 atau tepat 1 Hijriyah 1430
* Skretaris LAPMI dan Direktur Sanggar ILCI

Puisi cah Gemblung HMI semarang


Selingkuh malam*
Hai…sedang apa di tengah malam begini
Rumput dan batu berzikir memujanya
Lha...kamu sendiri kenapa tertunduk
Di bahtera lautan hempasan gelombang angin
Kau belum menjawab pertanyaanku
Kenapa kau balik tanya kepadaku
Atau...
Akhiri saja episode ini
Anggap aja semua ini tak pernah terjadi
Enak saja kau akhiri
Padahal aku baru memulai
Selingkuh ditengah malam seperti ini
Ingat...
Jangan bilang siapa...siapa!
Ini rahasia antara kau dan aku
Aku ingin melebur dengan nafasmu
Aku ingin menyatu bersama malammu
16/12/08

Tambah Bingung
Mata kau bilang hidung
Hidung kau sebut mulut
Tangan kau angap kaki
Air liur kau namakan darah
Rambut kau jadikan jangut
Aku semakin bingung
Atau...terserah kamu saja
Pikiranmu teralalu cerdas untukku
Sampai tak tahu mana yang benar
Aku tambah bingung
Tapi...itu semua keinginanmu
Perilakumu sangat menyimpang dariku
Tak tahu mana yang baik
Aku tak habis pikir
Masih saja ada orang sepertimu
Atau aku yang tak tahu
Atau kamu yang tak punya malu
16/12/08

* Direktur Sanggar ILCI

Kamis, 15 Januari 2009

NEW SPIRIT IN 1430 H

Hijrah di Tahun Baru

Telah berlalu tahun 1429 H dan selamat datang tahun baru 1430 H. Tahun baru Islam 1430 H ini lebih awal dari tahun baru masehi. Namun, sadarkah kita akan hal ini. Mungkin penyambutan tahun baru islam tidak semeriah dan gegap gempita seperti tahun baru masehi. Karena dalam Islam sendiri pun tidak mengajarkan sesuatu yang berlebih-lebihan. Akan tetapi, apa yang bisa kita maknai dari pergantian tahun? Mungkin saja sebagian dari umat Islam tidak begitu “ngeh” (baca: peduli) dengan pergantian tahun baru umatnya (hijriyah). Beberapa agenda besar telah dipersiapkan dan beberapa pesta kembang api pun telah siap dilaksanakan dalam penyambutan tahun baru masehi. Astagfurillahaladzim. Penyambutan sesuatu secara berlebihan tidaklah membawa madharat kemungkinan mudhorotnya juga semakin besar.

Di sebagian besar kota, pusat-pusat kota telah dipadati banyak orang yang menunggu pergantian malam tahun baru masehi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti konser musik. Tapi ingatkah kita ketika malam pergantian tahun Hijriyah???

Apa yang kita lakukan? Ingatkah kita atas keAgunganNya? Sadarkah kita atas kesengsaraan dan ketidakadilan yang menimpa saudara-saudara lainnya (muslim)? Di luar sana masih banyak rakyat kecil yang kekurangan, kelaparan bahkan tertindas. Daripada kita mengadakan pesta pora kenapa tidak kita perbantukan saja alokasi dana itu untuk mereka yang membutuhkan. Atau kita adakan kegiatan lain yang lebih bersifat social sehingga kebahagiaan pun bisa dirasakan rakyat kecil. Berapa puluh juta yang dianggarkan untuk pengadaan sebuah konser musik? Alokasi dana tersebut lebih diharapkan bagi mereka golongan ELIT (baca : Ekonomi Sulit). Krisis global yang menghadang dunia semakin mencekik leher rakyat kecil untuk mampu bertahan hidup. Harga barang logistic mahal, bahan bakar yang mahal dan semakin sulit di dapat karena permainan para tengkulak. Para petani yang kesusahan mendapat pupuk, dengan harga mahal pula. Tergugahkah kita dengan segala fenomena semua ini?

Tahun baru mari kita maknai sebagai hijrah. Sebagaimana kita runut tentang penanggalan Islam (Hijriyah). Ada peristiwa apa di jaman Rasulullah dan para sahabat dulu. Bulan muharram adalah bulan pertama penanggalan Islam (Hijriyah). Di tetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar Ibnu Al-Khattab atas saran menantu Rasulullah SAW, Imam Ali Bin Abi Thalib. Nabi Muhammad SAW sendiri atas perkenaan Allah dalam firmanNya menetapkan bahwa bulan Muharram salah satu dari bulan mulia (Rajab, Dzulqoidah, Dzulhijjah, Muharram). Dan didalamnya dilarang untuk melakukan peperangan dan tindak kekerasan lainnya walaupun kemudian beberapa ulama memansukh kan bahwa telah terjadi banyak pembantaian dan peperangan di bulan ini. Seperti halnya pembantaian atas diri Imam Huseyn Bin Ali di Padang Karbala, 10 Muharram, 61 Hijriyah. Rasulullah SAW juga menetapkan bahwa bulan Muharram adalah bulannya Allah (shahrulLah) dan merupakan bulan mulia sesudah Ramadhan.

Sebagai umat Islam, sepatutnya kita menyambut pergantian tahun yang ditentukan Allah SWT sebagai tahun yang dipakai dalam penentuan waktu dalam menjalankan syariat Islam. Cara memperingati tahun baru seperti halnya yang di sabdakan Rasulullah SAW : “Barangsiapa yang berpuasa sehari di akhir bulan Dzulhijjah, dan puasa sehari pada bulan Muharram, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa”. Dan Allah SWT menjadikannya kaffarat / tertutup dosanya selama 50 tahun.

Pada awal tahun hijriyah itulah, diawali dengan hijrahya Nabi Muhammad SAW beserta para sabiqulan awwalun dari kota Mekkah ke kota Madinah. Itulah tonggak sejarah Islam, umat Islam dicanangkan ke seluruh dunia. Jika di kontekkan saat ini, hijrah tidak hanya dimaknai secara fisik, tapi bagaimana kita berhijrah dari jahiliyah kepada islam, kufur kepada iman, lemah kepada kuat, sesat kepada kebenaran, kegelapan kepada cahaya, dosa kepada pahala, mundur kepada maju. Untuk memaknai hijrah secara ruh, marilah kita melakukan hijrah secara kaffah atau totalitas dalam semua aspek kehidupan. Sebagaimana kita ketahui, hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah telah membawa perubahan besar terhadap peradaban manusia, dari jaman jahiliyah ke jaman madaniah dengan naungan Cahaya Illahi Robbi. Nabi melakukan perubahan yang fundamental dari kehidupan yang tidak memiliki peradaban kearah kehidupan yang penuh rahmat ampunan dan kasih sayang.

Kita bisa meneruskan teladan dari Rasulullah yaitu senantiasa membangun peradaban baru di masa yang akan datang. Kita dapat belajar dari beliau yang membangun peradaban dari tataran individual menuju tataran social yang lebih baik. Pada tataran individual, beliau menegakkan hakidah nafsiah ke dalam diri setiap insan. Hal ini dapat dimaknai bahwa segala sesuatu yang kita rencanakan untuk berubah justru dimulai dari melakukan perubahan terhadap diri sendiri . Perubahan yang kemudian meluas membangun sebuah komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang madani.

Muhammad SAW tidak hanya sukses membangun peradaban baru Islam, tetapi juga mampu mengkombinasikan unsur sekuler dan agama dalam racikan peradaban Madina. Tentunya semangat hijrah, bisa menjadikan semangat umat islam untuk memulai sejarahnya pada detik ini dan masa selanjutnya. Sehingga makna hijriyah harus bisa terinternalisasi dalam diri kita dan diolah menjadi sikap yang luhur dan dinamis dalam menata masa depan yang lebih baik. Sekiranya Bangsa Indonesia bisa memaknai hijrah secara maknawi, Indonesia butuh semangat hijrah dari kemerosotan ekonomi, politik, social dan hukum menuju peradaban yang mencerahkan. Peradaban yang lebih menjamin kesejahteraan masyarakat, keterbukaan dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Kita bisa menuju perubahan yang subtantif dengan menuju masyarakat yang berkeadaban. Untuk menuju perubahan yang diharapkan, sudah semestinya semua pihak yaitu pemerintah dan masyarakat bersama-sama menata diri dengan kesadaran pribadi bahwa diluar sana masih ada orang lain. Dan orang lain itu belum semuanya sejahtera, kepedulian terhadap sesama bisa mengangkat derajat mereka menjadi lebih layak. Semoga kita bagian dari perubahan itu sendiri. Wallahu’alam. ( L15 D)

Sabtu, 10 Januari 2009

RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT (rak) UNESS

RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT (rak) UNESS

Hari: Sabtu
Tanggal: 10 Januari 2008
Di Semarang

HMI FPBS BEDAH FILM

Tanggal 10 Januari 2009

HMI FPBS ada "BEDAH FILM"

Sabtu, 03 Januari 2009

Generasi Baru Muhammad


SYUKUR ALHAMDULILLAH ATAS KELAHRIAN PUTRA PERTAMA
(2 Januari 2009)
Dari pasangan Kanda Iqbal dan Yunda Tatik.

Semoga menjadi anak yang sholeh berbakti untuk bangsa, Negara dan masyarakat serta kedua orang tuanya
Menjadi penerang di batera rumah tangga yang penuh barokah, mawwadah wa raohmah.

Generasi Muhammad
Bukan kau
Karena dosa
Tidak pula sebab noda
Adam dan Hawa bercinta
Di antara rerimbun pohon khuldi di surga

Benar kau
Khalifah di bumi
Pikul amanah kemakmuran
Yusuf dan Zhulaikhah merindu
Di kerajaan kasih penuh melati cinta

Salah kau
Para thaqhut
Buat rusak tumpah darah
Ali dan Fatimah Az-Zahra mengeja
Di tapak kaki mengejar jejaknya

Salam untuk yang bukan, benar atau salah
Para pembimbing ajarkan cinta di hatinya Adam, Yusuf dan Ali
Di semesta syahadatkan tulisan berbingkai gugusan bintang
Selamat datang generasi Muhammad terlahir penuh semangat
Setiap kedip mata dan helaan nafas menjadi saksi perjuanganmu
02/01/09 (23.33 WIB)

Seminar Nasional pendidikan. HMI kom FPBS IKIP PGRI Semarang


SEMINAR NASIONAL
Membincang Solusi Alternatif Terhadap Hegemoni Kapitalisme Pendidikan


Pelaksanaannya:
Hari/tanggal : Senin, 5 Januari 2009
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar IKIP PGRI Semarang


Pemateri :
Prof. Dr. Abu Su’ud (Pakar Pendidikan)
Iqbal Wibisono (DPRD Komisi E)
Sindi Setiyadi (Ketua Senat IKIP PGRI Semarang)


Hanya Rp. 10.000, 00 dapatkan fasilitasnya :
Sertifikat
Snack
Blocknote
Stiker
Wawasan ilmu dan ruang yang nyaman


CP :
Akrom (085290549799)
Retno (085640448563)
Syaiful (08995927886)


Presented By :
HMI Komisariat FPBS IKIP PGRI Semarang
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com