Senin, 24 November 2008

keutama’an Ramadhan


keutama’an Ramadhan
An-Nailus As-Surur fi Fadhoilus As-Suhur

By : Al-Fikrul Al-Ilm*


Sebagian dari keuta­maan bulan rama­dhan yaitu diturun­kan­­nya al-Qur’an sebagai pe­tunjuk bagi manusia menuju kebahagiaan dunia dan ke­bahagia­an di akhirat nanti dan sebagai pembeda (mu’jizat nabi Muhammad SAW), dan pada bulan ramadhan juga terdapat malam yang mulia malam se­ribu malam yaitu Lailatul Qodar, malam diturunkannya al-Qur’an sebagaima-na firman ­Allah dalam surat al-Qodar, dalam kitab Khulashotul Kalam disebutkan tentang sebagian keuta-maan bulan puasa se­bagaimana hadis yang ber­bunyi:


اعطيث امتي في شهر رمضان خمسا, لم يعطهن نبيّ قلبئ


“Umatku pada bulan rama­­­d­h­an diberikan lima perkara ­yang tidak diberikan kepada umat setelah aku (Nabi ­Muhammad).
Keterangan tentang hadist­­ diatas tentang lima perkara yang disabdakan oleh nabi yaitu keu-tamaan yang terdapat pada bulan puasa dan di­antara keutamaan bulan puasa ­(Ramadhan) adalah sebagai berikut :
Ketika bulan Ramadhan telah datang, Allah SWT meridhoi para umatku yang melaksanakan puasa, dan siapa yang mendapat­kan ridlo dari Allah maka akan mendapatkan siksa, sebanyak apapun amal ibadah manusia jika tidak menda-patkan ridho atau kerelaan dari Allah, maka amalnya akan sia-sia belaka.
Bau mulut orang yang berpuasa, seperti bau ­minyak yang sangat wa-ngi (kasturi), yang nantinya orang yang berpuasa ter­sebut akan men-dapat balas­an seperti keutamaan, kesu­nahan ketika seorang hamba Allah memakai wangi-wangian yang hendak pergi dalam suatu ma-jelis atau pada waktu sholat jum’at.
Pada bulan puasa, Siang dan malam para malaikat memintakan ampunan dari Allah SWT, atas orang yang menjalankan ibadah puasa atas segala dosa-dosanya. Dalam sebuah hadis juga disebut-kan yang artinya : Barang siapa yang berpuasa dengan keteguhan iman dan mengharap pahala (Ridho) dari Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang sudah lewat.
Allah SWT memerintahkan surga supaya bersiap-siap dan berhias menunggu ­datang­­­nya orang yang ber­puasa, yaitu Allah mem­persiap-kan pahala surga bagi mereka yang men­jalankan ibadah puasa dengan keimanan dan ke­ikhlasan.
Pada akhir bulan puasa (Rama-dhan) Allah SWT memberikan am-punan atas semua dosa-dosanya orang yang berpuasa. Sebagai­mana dijelaskan bulan ­dalam hadist nabi yang artinya: Permulaan dari ­bulan ramadhan adalah turunnya rahmat dari Allah SAW, pertengahannya adalah turunnya peng­ampunan-Nya, dan diakhir bulan ramadhan Allah ­mem­­bebaskan dari neraka.
Suatu ketika ada salah satu sahabat Nabi yang ber­tanya, ya Rasulullah apakah pengampunan dosa-dosa ter­sebut diberikan pada malam lailatul ­Qodar? Rasulullah SAW menjawab: Tidak, dan bersabda: Apa kalian tidak mengerti bahwa orang yang bekerja itu, jikkalau sudah selesai pekerjaannya tentu diberikan hasil jerih payahnya. Jawaban nabi terdapat dalam al-Qur’an surat al-Zalzalah, yang­ berbunyi :


فَمَنْ يَعْمَلْ مِسْقاَلَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهْ. وَمَنْ يَعْمَلْ مِسْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهْ

Barangsiapa yang men­gerjakan kebaikan seberat ­dzarrah­pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan ­barangsiapa yang ­men­gerja­kan kejahatan se­besar ­dzarrah­­­pun, niscaya dia akan melihat (balas­an)nya pula.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, sesungguhnya ­Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
Besok pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa itu keluar dari kubur itu dapat diketahui orang-orang yang benar-benar melaksana­kan ibadah puasa.
Dari keterangan hadist diatas dijelaskan, bahwa orang yang ber-puasa, pada hari kiamat nanti akan ketahuan mana orang yang berpuasa mana yang tidak menjalankan puasa, disebabkan oleh bau harum yang ke-luar dari mulut orang-orang yang benar-benar menjalan puasa, dan orang-orang tadi masing-masing ­menerima hi­dangan dan minum­­an yang masih ter­bungkus dengan ­rapat (segel­an), kemudian dipersilahkan untuk makan dan minum se­puasnya. Inilah salah satu balas­an yang dibe-rikan oleh Allah SWT bagi mereka yang telah menjalankan, puasa keti-ka ­orang-orang sedang enak-enak­an makan dan minum, dan orang itu telah melaksanakan ibadah dengan sepenuh hati dan hanya ­meng­­­harap ridho dari Allah SWT pada bulan puasa.
Diterangkan juga dalam kitab Irsyadul Ibda , hadis nabi yang berbunyi :


استكبثرا فيه من اربع خصال ترضون به ربكم, وخلصتين لاغنئ لكم عنهما.. الح

Perbanyaklah kalian empat perkara pada bulan Ramadhan, yang dua perkara kalian dapat melaksanakan­nya menjadi ke­relaan Tuhan­mu, yaitu memp­erbanyak membaca Laailaha Illallah dan mem­baca Istinggar
Penjelasan dari hadist Nabi diatas tentang empat, pada bulan puasa yaitu dua amalan yang akan menjadikan Tuhan­mu ridho kepadamu, dan dua lagi yaitu kalian tidak me­ninggal­­kan meminta dua ­perkara tersebut yaitu memper­banyak memohon ke­pada Allah SWT, nikmat surga dan di­jauhkan dari adzab api neraka. Dan empat perkara tadi ter­kumpul menjadi sebuah ­do’a yang dijelaskan oleh nabi pula, yang berbunyi :


لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ, اَسْتَغْفِرُالله, نَسْألَُكَ رِضَاكَ وَاْلجَنَّهْ وَنَعُوْذَ بِكَ مِنْ سَخَاتِكَ وَالنَّارْ

Dikutip dari kitab Jamiiu Shaghir, dalam sebuah hadist nabi yang sempat sedikit di­jelaskan muka disebutkan yaitu hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah ra berbunyi :


عن ابي هريرة رضي الله عنه قل : قال رسول الله صلئ الله عليه وسلّّم "اول شهر رمضان لرحمة, ووسطه مغفرة واخره عتق من النار"

Dari Abu Hurairoh ra. berkata: “Telah bersabda Rasulullah SAW. Permulaan bulan ramadhan itu turunnya rahmat, dan pertengahannya adalah turunnya pengampun­an, dan diakhir bulan ­Ramadhan itu kemerdekaan (kebebasan) dari api neraka”
Seorang salafush-saleh imam an-Nakhoi dan sebagian ulama’ ahlul hikmah mengata­kan : Puasa sehari pada bulan Ramadhan itu lebih baik dari pada puasa 1000 ­bulan, dan membaca satu kalimah tha­yyibah pada bulan Ramadhan seperti membaca 1000 kali pada bulan selain ­Ramadhan, dan ber­­sedekah pada bulan ­Ramadhan itu balasannya ­seperti sodaqoh demi berjuang di agama Allah.
Hadist yang diriwatkan oleh imam Muslim dalam kitab Irsyadul Ibad berbunyi :


اذا جاء رمضان فتحت ابواب الجنه, وغلقت ابواب النار, وصفدت بالاغلال الشياطين.

Jika bulan Ramadhan telah datang maka pintu-pintu surga semuanya terbuka dan pintu neraka ditutup dan setan-setan semua dikekang.
Dari hadis dijelaskan bahwa jika bulan ramadhan datang Allah SWT, meme­rintah­kan membuka pintu-pintu sorga, untuk memberikan penghormatan pada bulan puasa, dan Allah juga, meme­rintahkan menutup pintu-pintu neraka dan membelenggu setan -setan selama bulan ramadhan.
Jika ada yang mengata­kan bahwa setan-setan semua terbelenggu pada bulan ­Ramadhan, tapi kenapa masih banyak orang-orang yang ­masih melakukan dosa dan tetap menjalankan maksiat? Pertanyaan tersebut dapat di Jawab, dibelenggunya setan itu tidak berarti semua kejahatan dan maksiat juga akan hilang, karena setiap manusia itu masih mempunyai nafsu, ­seperti yang telah disebutkan dalam al Qur’an yang artinya kurang lebih “Sesungguh­nya nafsu itu banyak sekali mengajak (pengajakannya) untuk berbuat jelek (maksiat). Jadi bedanya, jika pada bulan puasa (Ramadhan) pengaruh nafsu itu berkurang, itulah yang dimaksud, Walluhu a’lam
De­mikian beberapa ke­utamaan bulan Ramadhan yang dikutip dari bebe­rapa ringkasan­ yang termaktub dari kitab Risalatun Nailu Surur Fi Ba’dhi Fadhooilis suhuur, yang dikarang oleh al-Alim al-Alamah as-Syikh Almagfurllah KH. Mohammad Soleh, pendiri Pondok Pesantren At-Tanwir.
Dan Semoga beberapa ulasan ini dapat mem­bawa manfaat bagi ­pribadi khususnya dan bagi umat Islam pada umum­nya akhirnya ­hanya dari Allahlah kebenaran itu datang dan dari pribadi (manusia) kekhilafan dan kesalahan.


*Arif Budiarto (Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi)

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com